Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Buku Totto-chan Masuk Rekor Guinness World Records

Tetsuko Kuroyanagi akan menerbitkan sekual Totto-chan ( Foto IG @tetsukokuroyanagi)

Buku otobiografi Totto-chan ini masuk rekor dunia dalam kategori otobiografi yang paling banyak diterbitkan yang ditulis oleh seorang penulis tunggal.

HALOJAPIN. Memoar masa kecil populer tokoh TV Jepang Tetsuko Kuroyanagi Totto-chan: Gadis Kecil di Jendela” masuk dalam Guinness World Records. Buku otobiografi ini masuk rekor dunia dalam kategori otobiografi yang paling laku yang dengan seorang penulis tunggal. Hingga bulan September buku ini

“Saya senang bahwa pembaca di luar negeri juga menyukainya,” Kuroyanagi seperti pada laman khaosodenglish.com. Selain laris buku ini telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa. Menurut penerbit Kodansha Ltd, di negaranya buku ini telah terjual lebih dari 8 juta eksemplar.

Buku ini pertama kali terbit pada tahun 1981. Kemudian sekuelnya yang muncul pada bulan Oktober 2023 telah terjual lebih dari angka setengah juta. Anime dari buku ini juga menjadi kegemaran seluruh Jepang dan dunia. Selain sebagai buku terlaris, pihak Guinness World Records juga mengakui acara TV-nya “Tetsuko no Heya” (Kamar Tetsuko) sebagai yang memiliki episode acara bincang-bincang TV terlaris oleh presenter yang sama.

Tentang Totto-chan

Novel Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela adalah buku merupakan buku yang berlayar belakang kisah nyata pengarangnya, Tetsuko Kuroyanagi. Buku ini bercerita tentang masa kecil Tetsuko Kuroyanagi sebelum Perang Pasifik menghancurkan Jepang. Tetsuko Kuroyanagi kecil yang polos, ingin tahu, selalu antusias dengan hal-hal baru dan penuh imajinasi tergambar jelas dalam alur ceritanya.

Selain itu buku ini juga menggambarkan Kuroyanagi sebagai siswa kelas satu yang bertemu teman baru dan kepala sekolah Bapak Kobayashi, ketika ia pindah ke sebuah sekolah di Tokyo. Ada pula kisah tenang anak-anak yang bersemangat dan hubungan yang bersahabat antara guru dan siswa sangat menyentuh hati pembacanya.

Menurut Kuroyanagi, dirinya tidak bermaksud menulis autobiografi, tetapi hanya ingin menulis tentang Bapak Kobayashi dan kenangan masa kecilnya. Ia mengharapkan makin banyak anak kecil dan generasi muda yang akan membaca cerita ini, serta merasa bahwa berpikir bebas seperti Bapak Kobayashi adalah lumrah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *