halojapin.com. Tahap kedua pembuangan limbah nuklir PLTN Fikushima dimulai. Pembuangan limbah radioaktif ini akan mulai pukul 10.30 pagi waktu setempat dan terus berlanjut sampai 23 Oktober.
Dalam laporannya media massa Jepang memperkirakan total pembuangan mencapai 7.800 ton. Angka ini hampir sama dengan jumlah pembuangan pada tahap pertama. Sedangkan pembuangan harian air radioaktif ini kira-kira mencapai 460 ton.
Tokyo Electric Power Co yang mengoperasikan PLTN itu berencana membuang air tersebut melalui sebuah terowongan laut yang membentang satu kilometer ke laut. dengan Advanced Liquid Processing System (ALPS) air yang tersimpan dalam tangki menjalani pemurnian khusus yang. Menurut TEPCO ALPS ini dapat menghilangkan 62 jenis zat radioaktif. Namun hanya tritium yang dapat diturunkan ke tingkat aman secara internasional melalui pengenceran dengan air laut.
Hingga saat ini pemerintah Jepang, pemerintah Prefektur Fukushima dan Tokyo Electric rutin menganalisis konsentrasi tritium dalam air laut dan ikan di sekitar PLTN sejak pembuangan pertama. Dari pantauan mereka selama ini ternyata tidak ada kelainan.
Kebocoran Nuklir
Rabu kemarin Tokyo Electric kembali mengukur konsentrasi tritium dalam air limbah yang melalalui pengolahan dan pengenceran. Mereka mendapati konsentrasinya mencapai 87 becquerel per liter, yang lebih rendah dari standar pembuangan.
Sebelumnya rencana Jepang tersebut memang memicu kontroversi baik di dalam maupun luar negeri. Pemerintah China dan Korea Selatan memprotes rencana tersebut karena menanggap pembuangan limah nuklir itu tidak aman. Duta Besar China untuk Jepang Wu Jianghao mengatakan Jepang harus harus menghentikan rencana pembuangan air limbah tersebut ke laut. Selain itu ia meminta Jepang serius berkonsultasi dengan komunitas internasional serta mempertimbangkan respons yang ilmiah, aman, transparan dan meyakinkan.
PLTN Fukushima Daiichi terletak di kota Okuma, Prefektur Fukushima. Ia berada di pesisir timur Jepang, sekitar 220 kilometer ke arah timur laut dari ibu kota Tokyo. Pada 11 Maret, 2011 tepat pukul 14:46 waktu setempat gempa bumi mengguncang kota Sendai bagian timur, yang berjarak 97 kilometer dari PLTN. Akibatanya reaktor mengalami kebocoran pemerintah mengevakuasi penduduk yang masuk dalam radius 30 kilometer.
