Keerhasilan pesawat ruang angkasa ini menjadikan Jepang negara kelima di dunia yang berhasil mendaratkan wahana ruang angkasanya di Jepang.
HALOJAPIN.COM. Wahana ruang angkasa Jepang bernama SLIM berhasil mendarat di bulan pada Sabtu (20/1). Kesuksesan ini menjadikan negara Matahari Terbit itu sebagai negara kelima di dunia yang dapat mencapai bulan menyusul Amerika Serikat, China, Rusia dan India.
Menurut Hitoshi Kuninaka, salah satu pejabat badang antariksa Jepang, hingga kini pihaknya masih perlu menganalisis tentang misinya ini. Namun ia mengatakan pihaknya memprioritaskan mengumpulkan sebanyak mungkin data. Hal ini karena baterai yang ada di pesawat tersebut mengalami kendala. Kuninaka juga yakin program luar angkasa Jepang setidaknya mencapai keberhasilan “minimal”.
Smart Lander for Investigating Moon atau SLIM mencapai prioritas misinya untuk melakukan pendaratan tepat pada sasaran . Wahana antariksa ini mendarat di permukaan bulan sekitar pukul 12:20 waktu Tokyo pada hari Sabtu (1520 GMT Jumat). Sekedar info SLIM meluncur dengan roket Mitsubishi Heavy H2A pada bulan September lalu. kemudian memasuki orbit bulan pada 25 Desember 2023.
Wahana luar angkasa ini mulai turun pada Sabtu ke permukaan bulan pada tengah malam. Dalam waktu 15 menit ia turun hingga sekitar 10 km di atas permukaan bulan. Pada ketinggian 5 km, pesawat mulai berada dalam mode penurunan vertikal. berbeda dengan wahana ruang angkasa sebelumnya, SLIM menggunakan zona pendaratan sekitar 10 km. Bahkan SLIM menargetkan sasarannya hanya 100 meter. Menurut Hiroshi Yamakawa, presiden Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) pendaratan dengan presisi seperti itu menjadi yang pertama di dunia.
Wahana Ruang Angkasa SLIM
Proyek wahana ruang angkasa ini merupakan hasil kerja dua dekade pada teknologi presisi yang oleh badan antaraiksa Jepang atau JAXA. Menurut JAXA, pesawat SLIM sedang menguji teknologi yang memungkinkan misi bulan mendarat “di tempat yang kita inginkan, bukan pada tempat yang mudah untuk mendarat.” JAXA.
Dari segi teknologi, SLIM ada bantalan pada kelima kakinya untuk meredam benturan. Hal ini karena salah satu misinya adalah mendaratkan pesawat di dekat kawah Shioli, dekat wilayah yang tertutup batuan vulkanik. Misi tersebut akan berlangsung 10 hari.
Jepang berharap mendapatkan kembali kepercayaan terhadap teknologi luar angkasanya setelah serangkaian kegagalan. Keberhasilan pendaratan SLIM, terutama di bulan, akan meningkatkan profil Jepang dalam perlombaan teknologi luar angkasa global.
Takeshi Tsuchiya, profesor aeronautika di Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tokyo, mengatakan penting untuk memastikan keakuratan pendaratan di area yang ditargetkan. “Penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Jepang memiliki teknologi tepat guna agar dapat menegaskan posisi Jepang dalam pengembangan bulan dengan baik,” ujar pada laman mainichi.jp.
SLIM membawa dua wahana otonom kecil yaitu kendaraan tamasya ke bulan LEV-1 dan LEV-2. Pada LEV-1 yang ada antena dan kamera bertugas merekam pendaratan SLIM. Sedangkan LEV-2, merupakan penjelajah berbentuk bola dengan dua kamera. Teknologi ini merupakan inovasi antara JAXA bersama Sony, pembuat mainan Tomy, dan Universitas Doshisha.