Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Parade Yamahoko Digelar Kembali

Foto dok. id.japantravel.com

HALO JAPIN. Setiap tanggal 17 Juli menjadi hari yang istimewa bagi kota Kyoto. Pada hari tersebut diadakan prosesi karnaval kendaraan hias “yamahoko”. Prosesi kendaraan unik ini diadakan dalam sebuah festival Festival Gion Matsuri Kyoto. Dan ini menjadi yang pertama kali setelah tuk pertama kalinya setelah tiga tahun setelah tidak diselenggarakan karena pandemi COVID-19.


Ada dua puluh tiga kendaraan hias yamahoko diarak di jalan-jalan utama. Parade kendaraan hias ini menjadi puncak festival dan bisa dibilang sebagai salah satu dari tiga festival terbesar di Jepang. Pawai kendaraan hias dimulai dari kendaraan hias “naginata hoko”. Dalam kendaraan itu ada seorang anak kecil yang dianggap sebagai simbol utusan dewa.

Dengan prosesi kendaraan hias berbeda yang dijadwalkan berakhir pada 24 Juli. Ada 34 kendaraan hias yamahoko akan muncul di festival tahun ini, termasuk kendaraan hias “takayama”, yang telah absen karena kerusakan sejak zaman Edo sekitar 200 tahun yang lalu.


Namun ada yang berbeda dalam pelaksanaan festival kali ini. Penyelenggara festival mewajibkan peserta untuk menerima vaksinasi COVID-19 dan menjalani tes virus corona sebelum acara. Mengenakan masker selama acara tidak diperlukan, sementara itu, mengingat risiko sengatan panas.

Festival Gion atau Gion Matsuri berlangsung setiap tahun selama bulan Juli di Kyoto dan merupakan salah satu festival paling terkenal dan terbesar di Jepang.Ini secara resmi merupakan bagian dari kepercayaan Shinto asli Jepang yang berbasis alam, dan tujuan awalnya adalah pemurnian dan penenangan entitas penyebab penyakit. Ada banyak upacara yang diadakan selama festival, tetapi yang paling terkenal adalah dua prosesi kendaraan hias Yamahoko, yang berlangsung pada tanggal 17 dan 24 Juli.

Festival tahunan ini dimulai pada periode Heian, pada abad kedelapan hingga ke-12 dengan acara berdoa agar epidemi saat itu berakhir. Festival ini diadakan oleh Kuil Yasaka di lingkungan Gion dengan tiga puluh dua kendaraan hias dibuat oleh penduduk di distrik kota tersebut. Acara ini kemudian berlanjut hingga kini.

Adapun kendaraan hias dibagi dalam dua jenis yaitu kendaraan hias yama dengan platform yang dihias menyerupai gunung dan hoko pelampung yang didominasi oleh tiang-tiang kayu tinggi yang pada awalnya dimaksudkan untuk memanggil Dewa Wabah agar ia dapat menjelma menjadi roh pelindung melalui musik, tarian, dan pemujaan.

Saat ini, parade yamahoko adalah festival musim panas perkotaan yang representatif. Festivak ini menampilkan semangat kreatif dan seni dari distrik pembangunan kendaraan hias dan menyediakan hiburan untuk seluruh kota.****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *