Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Jepang dan Indonesia Tandatangani Percepatan Penempatan Pemagangan Teknis dan SSW

Penandatanganan Memorandum of Cooperation (MoC) antara Kemenaker dengan Prefektur Miyagi Jepang ( foro dok anatarnews/kemenaker)

halojapin.com. Kabar bagus bagi yang ingin kerja di Jepang terutama pemagangan teknis Indonesia dan specified skilled workers atau SSW. Pemerintah Prefektur Miyagi dengan Pemerintah Indonesia telah menandatangani memorandum of cooperation (MoC) untuk percepatan penempatan dan penerimaan tenaga kerja Indonesia di Jepang.

Kesepakatan percepatan tersebut ditandai dengan penandatanganan oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi dan Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai di Jakarta pada Jumat (28/7/2023). “Semoga pelaksanaan MoC ini berjalan secara efektif dan efisien,” ujar Menteri tenaga Kerja Ida Fauziyah yang menyaksikan kesepakatan tersebut. Dalam kesempatan itu, Menaker menginstruksikan kepada pejabat terkait di Kementerian Ketenagakerjaan RI agar bertindak cepat dan sigap untuk menyelesaikan MoC ini.

Menaker menyampaikan, saat Presidensi G20 India bertemu dengan Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, Katsunobu KATO. Dalam pertemuan tersebut kedua pihak sepakat untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang. “Saya kira pertemuan kita pada hari ini melalui penandatanganan MoC ini adalah bagian dari upaya kita mempererat hubungan Indonesia dan Jepang,” tuturnya.

Jumlah pekerja asing di Jepang terus mengalami kenaikan Kementerian Tenaga Kerja Jepang mengatakan terdapat 1.822.725 pekerja asing hingga akhir Oktober tahun lalu. Angka itu menunjukkan peningkatan sekitar 95.504 atau 5,5 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk negara Indonesia (WNI) yang berada di Jepang jumlahnya sekitar mencapai 100.000 jiwa hingga akhir 2022. Pascapandemi COVID-19, WNI di Jepang berjumlah 67.000 orang dan berkurang menjadi sekitar 60.000 pada awal pandemi. Namun, berdasarkan laporan Imigrasi Jepang pada Juni 2022, WNI telah mencapai 83.000 orang. Dari jumlah tersebut, pekerja magang atau kenshusei tercatat naik menjadi 44.000 orang yang sebelumnya hanya 34.000.

Jepang membutuhkan tenaga kerja “Specific Skills Worker (SSW)” berjumlah 345.150 orang selama 5 tahun kedepan untuk 14 sektor industri. Dari jumlah tersebut, untuk kebutuhan tenaga perawat berjumlah 60.000 orang untuk lima tahun ke depan. S edangkan untuk bidang industri membutuhkan sebanyak 30.000 orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *