Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Cuitan Elon Musk Tentang Jepang Tuai Kontroversi

Elon Musk ( Foto dok. Flickr.com)

HALO JAPIN. Pernyataan orang terkaya di dunia, Elon Musk tentang Jepang mendapatkan banyak kecaman. Dalam cuitannya di Twitter bos Tesla ini mengungkapkan bahwa bangsa Jepang akan binasa jika tidak dengan cepat melakukan perubahan dalam menangani masalah populasi penduduknya.Cuitan ini mengundang pro kontra.


Cuitan itu dilakukan Elon Musk saat menanggapi sebuah artikel yang mengulas tentang penurunan populasi Jepang di 2021, yang berkurang 644.000 jiwa dari tahun sebelumnya. “Dengan risiko yang sudah jelas, kecuali ada perubahan angka kelahiran melebihi angka kematian, Jepang pada akhirnya akan binasa. Ini akan menjadi kerugian besar bagi dunia,” kata Musk melalui Twitter, Minggu (8/5/2022).

Musk telah beberapa kali mengungkapkan kekhawatirannya akan populasi global yang dapat runtuh. Ini akan menjadi risiko terbesar bagi peradaban manusia. Musk diketahui membalas tweet dari artikel yang diterbitkan kantor berita pada April lalu.


Tentu komentar pemilik Space X ini mendapatkan beragam cuitan oleh para pengguna Twitter. Ada yang mengkritik dan ada pula yang mengiyakan pendapatnya salah satu orang terkaya di dunia saat ini. Menurut yang mengkritik mengatakan bahwa Musk pilih-pilih dalam menilai. Selain Jepang ada banyak negara di dunia yang sedang mengalami penurunan populasi, termasuk Jerman tempat Tesla baru saja membuka pabrik mobil.

Uniknya diantara pengguna Twitter dari Jepang sendiri menanggapi komentar Musk dengan positif. Mereka menilai pemerintah Jepang justru belum berbuat banyak untuk mendorong warga memiliki anak. Diantaranya tidak menyediakan pusat penitipan anak di dekat tempat kerja dan membuat kebijakan lain sehingga perempuan bisa lebih nyaman bekerja usai melahirkan.

“Mereka terus saja bilang bahwa angka kelahiran turun, tetapi pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk mengatasinya. Yang mereka katakan dan lakukan sebenarnya berlawanan,” tulis seorang pengguna Twitter di kolom reply.

Disebutkan bahwa populasi Jepang turun menjadi 125,5 juta jiwa pada 2021, berkurang 644.000 orang dari tahun 2020. Penurunan ini disebabkan angka kelahiran yang lebih rendah dari angka kematian. Pemerintah Jepang telah lama berjuang mengatasi tantangan populasi ini dan jumlah tenaga kerja yang menurun. Pemerintah Jepang berusaha menambal kekurangan tenaga kerja dengan mencoba meningkatkan jumlah pekerja asing menggunakan sistem visa yang longgar.(dari berbagai sumber) ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *