Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Fokus Dr Sastia Prama Putri Pada Momentum 65 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang

Dr. Sastia Prama Putri ( Foto : www.osaka-u.ac.jp)

halojapin.co. Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Dr. Sastia Prama Putri mengatakan pihaknya akan menjalin kerjasama dengan dalam bidang pendidikan, khususnya beasiswa akademik dan industri. Selain itu pada momen peringatan 65 tahun Indonesia-Jepang organisasi yang dipimpinnya akan fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).


Sasti juga mengatakan I-4 akan menjembatani akses ke fasilitas-fasilitas riset yang ada di Jepang agar bisa dimanfaatkan ilmuwan yang ada di Indonesia. Hal ini kata Sasti, bertujuan untuk kemajuan teknologi, akselerasi inovasi, dan memperdalam keahlian yang dibutuhkan. “Pengembangan inovasi teknologi dan akselerasi di tanah air tidak mungkin bisa tercipta tanpa adanya pengembangan dari segi SDM,” kata Ketua Umum I-4 Dr Sasti Prama Putri di Tokyo, Rabu.

Menurut Sastia, di sisi lain Jepang juga membutuhkan akses terhadap keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat kaya, yang bisa menghasilkan banyak penelitian, kata dia. “Indonesia kaya akan biodiversitas, kita juga punya bonus demografi. Ini harus dimanfaatkan, SDM-nya juga harus mumpuni,” kata pengajar Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Osaka itu.

Pengembangan inovasi teknologi dan akselerasi di tanah air tidak mungkin bisa tercipta tanpa adanya pengembangan dari segi SDM

Dia mencontohkan dirinya sebagai kandidat penerima gelar Ph.D yang melakukan riset di fasilitas laboratorium universitas tersebut. Dengan akses tersebut Indonesia akan mampu mencetak SDM-SDM unggul, baik yang sekarang studi atau risetnya di Indonesia maupun yang studi dan risetnya di Jepang, kata dia. “Itu mungkin, sebagai akademisi peran I-4 yang paling nyata di situ,” kata Sasti.


Dr. Sastia Prama Putri adalah dosen luar biasa ITB. Selain itu juga menjadi asisten profesor bidang metabolomik di Osaka University. Ia juga aktif dalam studi aplikasi metabolomik untuk biofuel dan produk pangan asli Indonesia, seperti tempe, kopi, manggis, dan pisang. Atas kiprahnya sebagai seorang peneliti, Sastia meraih penghargaan L’Oreal-UNESCO for Women in Science 2015.


Di Osaka University Dr. Sastia menjadi asisten profesor di Departemen Biotechnology di bawah Prof. Fukusaki. ia pun terlibat dalam studi aplikasi metabolomik. Metabolomik adalah suatu studi tentang metabolit, senyawa kimia yang terlibat dalam proses metabolisme. bidang ini belum banyak ahlinya terutama di Asia Tenggara.

“Aplikasinya sangat luas untuk bidang life science dan interdisciplinary. Saya senang melakukan riset yang banyak melibatkan disiplin ilmu dan kolaborasi. Lalu teknologi ini sangat berguna untuk memecahkan berbagai masalah di dalam negeri, terutama untuk quality evaluation berbagai komoditi ekspor. Saya berharap keahlian saya bisa berguna untuk memajukan industri di tanah air,” jelas Dr. Sastia seperti dilansir laman itb.ac.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *