HALO JAPIN. Pendudukan Jepang di Indonesia mengubah dunia pers. Kala itu dunia jurnalistik dikuasai oleh berita-berita propaganda Jepang. Namun ada beberapa media dengan nama Jepang dan didirikan oleh orang Jepang yang hadir di Indonesia bahkan sebelum kedatangan mereka tahun 1942. Salah satunya bernama Java Nippo.
Salah satu diantaranya adalah Java Nippo. Surat kabar ini justru ada di Batavia pada tahun 1920. Pendiri dan penerbit Jawa Nippo adalah Tsukuda Tekigai. Isi berita surat kabar Java Nippo mengenai berita-berita yang pantas diketahui oleh masyarakat jepang yang ada di Indonesia. Juga memberitakan kegiatan, masalah ekonomi, kondisi sosial masyarakat Jepang yang tersebar di Batavia, Semarang dan Surabaya.
Kemudian terbit surat kabar lainnya yaitu Nichi Ran Shogyo Shinbun (Harian Dagang Jepang-Belanda) yang diterbitkan di Batavia pada 1934. Terdapat pula surat kabar berbahasa Indonesia yang diterbitkan Jepang bernama harian Sinar Selatan, diterbitkan pada 1938 di Semarang sebagai surat kabar yang bersifat anti pemerintah kolonial .
Tercatat Sejak 1916 hingga 1941, orang-orang Jepang yang tinggal di Jawa menerbitkan setidaknya sepuluh surat kabar, baik yang berbahasa Jepang, Melayu, Mandarin dan Belanda. Surat kabar-surat kabar tersebut antara lain bernama Tjahaja Selatan (Surabaya, 1916), Java Nippo (Batavia, 1920), Java (Surabaya, 1924), Bende (Surakarta, 1924), Nan’yo Tuho (Batavia, 1933), Nichiran Shogyo Shimbun (Batavia, 1933), Astra (Semarang, 1934), Tohindo Nippo (Batavia, 1937), De Tohindo Nippo (Batavia, 1937), dan Sinar Selatan (Semarang, 1938).
Surat kabar Jepang memiliki fokus isi yang beragam. Namun, pada umumnya mencurahkan perhatian besar pada tema-tema terkait orang-orang Jepang di Hindia Belanda dan negara Jepang. Pandangan orang Jepang terhadap diri mereka sendiri, tanah air Jepang dan tanah rantau Hindia Belanda juga terekam dalam surat kabar ini.
Namun saat Jepang menguasai Indonesia pada tahun 1942, terjadi pergeseran dan perubahan aturan di bidang pers. Diantara surat kabar yang terbit pada zaman pendudukan Jepang antara lain Asia Raya yang merupakan koran resmi dari pendudukan militer Jepang di Indonesia dan diedarkan seluruh Indonesia (1942-1945). Kemudian ada surat kabar Tjahaja di Bandung, Sinar Baroe di Semarang, Sinar Matahari di Jogjakarta dan Soara Asia di Surabaya. Umumnya surat kabar yang terbit di zaman pendudukan berisi propaganda Jepang. (dari berbagai sumber)***