Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Kishida dan Pengembangan Kapitalisme Model Baru

PM Jepang Fumio Kishida

Kishida merancang rencana “kapitalisme baru” yang fokus kepada kenaikan upah, inovasi, dan penanganan masalah sosial dengan cara mendukung perusahaan rintisan.

halojapin.com. Gagasan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida tentang “kapitalisme baru” terus bergulir. Terbaru ia merancang rencana “kapitalisme baru” yang fokus kepada kenaikan upah, inovasi, dan penanganan masalah sosial dengan cara mendukung perusahaan rintisan.


“Pertama sekali sasaran kita adalah menyusun pedoman reformasi pasar kerja pada Juni, termasuk (upaya) menaikkan keterampilan pekerja dan memfasilitasi perputaran tenaga kerja,” kata Kishida kepada sebuah panel yang ditugaskan menerapkan rencana tersebut.

Kishida mengatakan gagasannya “kapitalisme baru” itu karena kerugian sistem kapitalisme lama seperti munculnya ketimpangan yang melebar memang mesti diatasi. Dengan mendorong kenaikan upah struktural, Kishida menyatakan Jepang akan berhasil mempersempit selisih upah antara perusahaan domestik dan perusahaan asing, sembari tetap memperhatikan situasi-situasi ekonomi yang berbeda.

Perdana Menteri Jepang ini menempatkan investasi modal manusia sebagai inti strategi pertumbuhannya karena angkatan kerja Jepang yang semakin menua menciptakan krisis tenaga kerja di negeri ketika saat bersamaan usia produktif kerja semakin menyusut. Menurut Kishida Pengembangan “bentuk kapitalisme baru” akan memacu pertumbuhan yang sehat bersamaan dengan distribusi kekayaan yang lebih merata. Istilah ini diperkenalkan Kishida pada tahun 2021 lalu.


Kishida Fumio adalah seorang politisi Jepang yang lahir 29 Juli 1957. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang sejak 4 Oktober 2021. Dirinya pernah menjadi Dewan Perwakilan dan Presiden Partai Demokratik Liberal (PDL). Selain itu pernah juga menjabat dalam kabinet Yasuo Fukuda sebagai menteri negara untuk urusan Okinawa dan teritorial utara, kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan kualitas hidup, dan reformasi regulator.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *