HALO JAPIN. Pemilik bisnis ritel pakaian Jepang Uniqlo, Tadashi Yanai menjadi orang terkaya di Jepang. Majalah Forbes menyebut Tadashi mempunyai kekayaan sebesar $ 23,6 milyar. Catatan ini menujukkan kekayaan Tadashi turun 44 persen.
Menurut analisis Forbes turunnya kekayaan Tadashi disebabkan oleh penurunan penjualan di pasar domestik dan China. Sementara itu Takemitsu Takizaki, pendiri pembuat perangkat presisi Keyence Corp., berada di urutan kedua dengan kekayaan $21,6 miliar. Selanjutnya Pendiri dan CEO SoftBank Group Corp.
Masayoshi Son turun dari peringkatnya sebagai orang terkaya Jepang tahun lalu ke posisi ketiga. Kekayaan bersihnya berkurang lebih dari setengahnya menjadi $21,1 miliar.
Tadashi Yanai lahir pada tahun 1949. Ayahnya dikenal sebagai penjual pakaian dan mempunyai toko bernama Toko Pakaian Pria Ogori Shoji. Toko tersebut juga menjadi tempat tinggal Yanai dan keluarga. Di lantai pertama adalah toko, sedangkan di lantai kedua menjadi rumah.
Tadashi adalah lulusan Universitas Waseda pada tahun 1971 dengan menyandang gelar bidang ekonomi dan politik. Setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut, Yanai mulai bekerja. Mulanya berjualan pakaian pria dan peralatan dapur di supermarket Jusco. Namun setahun kemudian berhenti dam bekerja membantu ayahnya.
Pada tahun 1984, Yanai akhirnya mendirikan Unique Clothing Warehouse di Hiroshima. Kini nama perusahaan tersebut dikenal dengan Uniqlo. Beberapa tahun kemudian, mengubah nama perusahaan ayahnya menjadi Fast Retailing.
Produk Uniqlo menjadi populer dan perusahaan tumbuh dengan cepat. Salah satu produknya, jaket bulu Uniqlo, merupakan produk terpopuler dengan harga USD 15 pada masa itu. Kemudian, terhitung sejak 1996 Yanai memiliki lebih dari 200 toko yang tersebar di seluruh Jepang. Namun sekarang tentunya gerainya berlipat-lipat
Menurut data Bloomberg, kekayaannya tersebut berasal dari posisinya sebagai chairman, CEO, dan juga pemegang saham mayoritas di perusahaan Fast Retailing Co., Ltd. Ini adalah perusahana pengecer pakaian terbesar di Asia yang di dalamnya terdapat Uniqlo dan beberapa anak usaha.
Yanai juga pernah sebagai orang berpengaruh di SoftBank. Namun akhirnya mengundurkan diri dari dewan direksi pada akhir 2019. Ia lebih memilih fokus pada bisnisya tersebut ( Dari berbagai sumber).***
