HALO JAPIN. Fuad Kouichi Honda adalah salah satu kaligrafer Arab yang mempunyai reputasi dunia. Pria Jepang ini baru saja buku kaligrafi arab yang berjudul , “Noor Ala Noor,” di Pameran Buku Internasional Abu Dhabi (ADIBF) 2022.
Buku yang merupakankerjsama dengan Museum Seni Islam Malaysia ini dipamerkan di ajang akbar tersebut. “Budaya Arab dan Jepang berbagi nilai, estetika, dan praktik artistik yang sama yang selalu bertindak seperti jembatan komunikasi budaya antara dua peradaban,” kata Dr Ali Bin Tamim, Ketua Pusat Bahasa Arab Abu Dhabi saat peluncuran buku tersebut.
“Baik bahasa Jepang dan Arab menggunakan kaligrafi sebagai media ekspresi artistik dan memungkinkan kaligrafer untuk menemukan kembali gaya yang ada dan berinovasi serta menciptakan cara baru untuk mempersonalisasi kreasi mereka. Gaya mereka didasarkan pada tradisi kuno yang dikembangkan berabad-abad lalu dan diturunkan dari generasi ke generasi, ”tambahnya.
Sementara itu Syed Mohamad Albukhary, Direktur Museum Seni Islam Malaysia megatakan bahwa pihaknya bangga mempersembahkan publikasi dwibahasa ini untuk menghormati karya kaligrafi Jepang Fuad Honda. “Kami berharap bersama-sama dapat berkontribusi untuk meningkatkan visi seni rupa Arab dan kaligrafi Islam di tingkat internasional. Karya seni Honda membawa pesan kaligrafi Arab ke seluruh dunia,” katanya.
Siapa sebenarnya Fuad Kouchi Honda? Ia adalah muslim Jepang yang lahir di Tokyo 1946. Tidak hanya dikenal sebagai penulis khat Arab, Koichi juga seorang Profesor di Universitas Daito Bunka di Jepang. Namanya dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu kaligrafer Arab kontemporer top. Dia telah memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya, termasuk Kontes Kaligrafi Arab Internasional. Karya seni kaligrafinya yang paling terkenal menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai dasarnya.
“Saya mulai belajar bahasa Arab empat puluh tahun yang lalu. Membaca Al-Qur’an dalam bahasa Arab menginspirasi saya untuk membuat karya seni dengan motif utama kaligrafi. Kemudian saya memeluk Islam untuk lebih merasakan esensi dari iman ini dan untuk merasakan Tuhan. Karya saya adalah gaya Jepang untuk mengekspresikan Islam dan budaya Islam,” katanya.
Perkenalannya pada kaligrafi Arab sekitar tahun 80-an. Saat itu Koichi menghabiskan tiga tahun memimpin survei mineral di gurun Arab Saudi. Beberapa peta perusahaan menggunakan kaligrafi Arab dan Honda mengatakan dia jatuh cinta dengan bentuk seni. Dia mulai belajar sendiri untuk menciptakan kembali karya yang telah dia lihat. “Keindahan bukit pasir dan kaligrafi digabungkan menjadi satu dalam diriku,” katanya saat kembali ke Jepang. (dari berbagai sumber) ****