Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Umar Yamaoka Pendakwah Islam Jepang Pertama

Haji Umar Yamaoka pendakwah Jepang pertama . (Foto: YouTube ILM Film)

HALO JAPIN. Sejarah perkembangan Islam di Jepang tidak akan pernah melupakan sosok Umar Yamaoka. Mantan tentara Jepang ini dikenal sebagai salah satu pendakwah yang ulet dan orang Jepang pertama yang menunaikan ibadah haji.


Bernama asli Mitsutaro Takaoka, dikenal sebagai salah satu orang yang produktif dalam membagikan pengalamannya ketika pertemuannya dengan Islam. Apa yang diajarkannya membuka banyak masyarakat Jepang memeluk agama Islam. Salah satunya adalah Ryoichi Mita yang dikenal sebagai seorang keturunan Yamaguchi.

Dalam catatan disebutkan bahwa MitsutaroTakaoka masuk Islam di Bombay, India ketika bertemu Abdul Rashid Ibrahim sekitar tahun 190 7. Abdul Rasyid Ibrahim yang merupakan seorang ulama Tartar Rusia. Setelah itu ikut melakukan ibadah haji sambil memperdalam keilmuan tentang agama dan mengganti namanya menjadi Umar Yamaoka.

Selama perjalanannya, Yamaoka menyimpan catatan perjalanan yang mendokumentasikan perjalanannya dan merefleksikan pengamatannya. Setelah kembali ke Jepang, ia mulai berbagi pengalamannya tentang haji melalui buku-bukunya, kemudian terlibat diskusi dengan orang-orang Jepang tentang Islam dan Makkah.

Memang sangat sedikit yang menulis sosok Umar Yamaoka. Hal ini yang menjadikan jejak-jejak pemikirannya tentang Islam kurang terekspos. Namun kiprahnya dalam perkembangan Islam di Jepang tidak diragukan lagi.

Pada tahun 1912 Haji Yamaoka menerbitkan beberapa buku tentang perjalanannya selama ke Arab dan naik haji. Catatan Yamaoka pergi menunaikan Ibadah haji menarik banyak Jepang untuk mempelajari Islam lebih dalam.

Dalam catatan makalah yang berjudul Umar Mutsutaro Yamaoka (1880-1959): A Study of His Thought and Contrbutions to Da’wah karya Hirofumi Oki menyatakan bahwa Mitsutaro Yamaoka lahir di Kota Fukuyama, Hiroshima pada tanggal 7 Maret 1880.

Ia belajar di Sekolah Dasar Hirose di Yotsuya, Tokyo dari tahun 1889-95. Kemudian meneruskan di sekolah menengah Kanzei di Okayama dari tahun 1895-1900. Setelah itu kuliah di Universitas Tokyo dengan mengambil Bahasa dan Sastra Rusia dan lulus tahun 1904.

Pada tahun kelulusannya dari universitas, Konflik Rusia-Jepang pecah. Kemudian ia mendaftar sebagai tentara sukarela. Dia berangkat ke garis depan sebagai juru bahasa tentara dengan Divisi Kesepuluh. Setelah konflik selesai ia tetap di Manchuria dengan mengajar 25 siswa Jepang yang melayani Pemerintah Militer Jepang Chang Tu yang dipimpin oleh Takeyoshi Ohara.

Setelah penarikan pemerintah militer pada tahun 1907, ia pindah ke perbatasan Korea, Cina dan Rusia di mana ia mengambil bagian aktif dalam penyebaran Shinto dan sampai kembali ke Jepang pada tahun 1908.

Pada pertengahan Juni 1909, Yamaoka bertemu dengan Abdul Rasyid Ibrahim di Bombay. Pada awalnya, ia bermaksud untuk pergi ke Mekkah dengan menyamar sebagai non-Muslim namun kemudian justru masuk Islam.

Dia meninggalkan Bombay pada 20 November dan di Jeddah pada 10 Desember. Kemudian memasuki Makkah keesokan harinya dan melakukan ritual haji dengan bantuan bersama Abdul rasyid dan temannya yang bernama Murad.

Kemudian Umar Yamaoka pergi ke Madinah. Setelah itu ia ke Konstantinopel dan mereka dicurigai menghasut orang untuk memberontak karena mereka mencoba menyebarkan ideologi kebangkitan Pan-Islamisme. Setelah itu dipaksa meninggalkan Konstantinopel. Abdul Rasyid Ibrahim kemudian pergi ke Moskow. Sedangkan Yamaoka kembali ke Jepang pada awal Juni 1910 dan melakukan kegiatan dakwahnya. Haji Umar Yamaoka meninggal pada tahun 1959. (dari berbagai sumber) **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *