Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Nagasaki Champon, Sajian Kuliner Dua Budaya

Nagasaki Champon kuliner khas kota Nagasaki Jepang ( foto dok. facebook.com/embassyofjapan.id

Nagasaki adalah kota perdagangan internasional yang melahirkan budaya multikultur dalam beragam sajian kuliner .

halojapin.com. Nagasaki adalah kota pelabuhan penting di ujung barat pulau Kyushu. Selama berabad-abad kota tersebut telah menjadi pusat perdagangan Jepang dengan Asia dan Eropa. Tidak salah kalau terjadi akulturasi budaya yang unik pada masyarakatnya. Pengaruh budaya asing itu juga dalam beragam kuliner kota tersebut.


Dari beragam kuliner dari Nagasaki, salah satu yang menjadi favorit saat ini yaitu “Nagasaki champon,”. Mie rebus khas kota tersebut tersaji dengan kuah kental yang kaya rasa, dengan tambahan berbagai bahan seperti sayuran, daging, dan seafood.

Nagasaki Champon merupakan perkembangan dari mi rebus ala Tionghoa. Bahannya berupa daging babi, makanan laut yang sedang musim, kamaboko, dan sayur-sayuran (kubis, tauge). Setelah itu ditumis dengan lemak babi. Kemudian menambah air kaldu dari campuran tulang babi atau tulang ayam untuk merebus mi hingga empuk.

Restoran Shikairou


Nagasaki champon terinspirasi oleh masakan Cina dari Provinsi Fujian atau popiler dengan tonniishiimen. Menurut cerita, mie khas ini mulai diracik oleh pemilik restoran Cina bernama “Shikairou” Nagasaki pada pertengahan periode Meiji (1868-1912). Dia menemukan champon untuk menyediakan makanan murah dan bergizi bagi siswa pertukaran China yang berkunjung ke Jepang saat itu.

Pendiri restoran Shikairou adalah juru masak bernama Chen Pingshun pada tahun 1892. Waktu berumur 19 tahun ia meninggalkan kampung halaman di Provinsi Fujian untuk mencari uang di Nagasaki Minatnya membantu orang yang sedang kesulitan membuat Chen bersedia mengurusi mahasiswa dari Dinasti Qing yang sedang belajar di kota tersebut.


Chen kemudian menciptakan masakan baru yang bergizi dan murah. Idenya berdasarkan dari masakan mi kuah daging asal tempat kelahirannya di Fujian. Mie kemudian masuk ke wajan yang berisi kaldu encer daging babi dan sayuran yang berupa shiitake, rebung, dan daun bawang.

Kemudian ia mengubah resep tersebut dengan memakai kuah kaldu yang lebih kental, daging dan sayuran yang banyak, dan mi ala Jepang yang lebih kenyal. Bahan-bahan Nagasaki Champon ini adalah hasil laut yang sedang musim dari perairan sekitar Nagasaki seperti udang kecil dan tiram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *