HALO JAPIN. Hari ini 11 tahun lalu adalah sebuah bencana buruk di Jepang. Gempa bumi, tsunami dan nuklir yang menghancurkan wilayah timur lautnya pada tahun 2011 menewaskan lebih dari 15.000. Infrastruktur kota tersebut rusak parah dan sebagian besar telah dibangun kembali. Salah satunya adalah menimpa PLTN Fukushima yang menimbulkan banyak korban.
Gempa berkekuatan 9,0 skala richter telah menimbulkan tsunami menyebabkan kerusakan yang meluas di komplek nuklir Fukushima Daiichi. Akibatnya 38.000 orang tetap mengungsi lebih dari satu dekade setelah gempa.
PLTN Fukushima Daiichi terletak di kota Okuma, Prefektur Fukushima. Ia berada di pesisir timur Jepang, sekitar 220 kilometer ke arah timur laut dari ibu kota Tokyo. Pada 11 Maret, 2011 tepat pukul 14:46 waktu setempat gempa bumi mengguncang kota Sendai bagian timur, yang berjarak 97 kilometer dari PLTN. Tsunami dengan gelombang setinggi lebih dari 14 meter kemudian menghantam Fukushima. Air menenggelamkan tembok penghalang, membanjiri PLTN dan mematikan generator darurat.
Laman kyodonews.net menulis bahwa data terbaru dari Badan Kepolisian Nasional menyebutkan korban tewas mencapai 15.900 dan 2.523 orang masih belum ditemukan, sebagian besar di prefektur Miyagi, Fukushima dan Iwate. Sedang kematian akibat bunuh diri dan penyakit menurut badan rekonstruksi berjumlah 3.784 pada September tahun lalu.
Sampai saat ini masih ada zona larangan jalan di dekat pembangkit listrik Fukushima di mana pekerjaan dekomisioning dijadwalkan akan berlanjut hingga antara tahun 2041 dan 2051.
Fukushima terus berjuang dengan dampak kontaminasi nuklir karena air radioaktif dari pendingin reaktor lumpuh yang mengandung bahan bakar nuklir meleleh. Pelepasan air olahan pemerintah ke laut dijadwalkan akan dimulai pada musim semi 2023. Namun hal tersebut menimbulkan kekhawatiran dari beberapa negara-negara tetangga serta.
Dikutip dari History.com, saat gempa terjadi tiga reaktor nuklir yang beroperasi di PLTN Fukushima berhasil ditutup namun daya cadangan dan sistem pendingin gagal. Akibatnya, panas yang tersisa membuat batang bahan bakar di ketiga reaktor nuklir mulai meleleh.
Reaktor 1 pada meledak pada tanggal 12 dan kemudian menyusul reaktor 14 Maret. Pemerintah kemudian mengevakuasi semua orang dalam radius 20 km. Ledakan berikutnya terjadi di Reaktor 2 pada 15 Maret dan disebut melepaskan lebih banyak radiasi. Petugas keamanan menggunakan helikopter, meriam air, dan pompa air laut untuk mendinginkan reaktor yang terlalu panas.
Dampak dari ledakan reaktor nuklir Fukushima masih terus dirasakan hingga beberapa bulan setelahnya. Pemerintah Jepang saat itu akhirnya mengevakuasi semua penduduk dalam radius 30 km dari pusat PLTN. Bencana Fukushima adalah insiden nuklir yang paling berarti sejak 26 April 1986 yaitu bencana Chernobyl dan bencana kedua akan diberi kategori tingkat 7 dari Skala Kejadian Nuklir Internasional.***