Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Sosok Putri Mako yang Menjadi Relawan Museum di Amerika

Putri Mako ( Foto : wikipedia)

HALO JAPIN. Putri Mako dari Jepang menjadi relawan di Metropolitan Museum of Modern Art di New York, Amerika Serikat. Dengan latar pendidikan sejarah seni, anak dari Putra Mahkota Fumihoto ini akan menjadi kurator museum.


Putri Mako telah menjadi warga biasa ketika menikah dengan Rei Komuro, seorang pengacara yang menjadi kini bekerja di Amerika. Putri yang kini berusia 30 tahun itu menikah Tokyo pada 26 Oktober 2021 lalu. Saat itu Mako melepaskan tradisi pernikahan kerajaan mewah. Tak hanya itu, Putri Mako juga disebut menolak bantuan keuangan dari Pemerintah Jepang yang biasanya diterima oleh perempuan saat keluar dari kerajaan.

Pasangan yang seumuran ini bertemu pada 2012 saat menjadi mahasiswa di International Christian University di Tokyo. Ketika mereka pertama kali mengumumkan pertunangan pada 2017, sang putri dan Kei Komuro digambarkan sebagai pasangan yang sempurna.

Mako adalah putri tertua Putra Mahkota Fumihito. Ia adalah anak sulung Pangeran Akishino dan Putri Akishino yang lahir pada 23 Oktober 1991. Dari garis keturunan kerajaan Jepang, Mako merupakan cucu perempuan pertama dari Akihito dan Michiko.

Putri Mako menempuh pendidikan di sekolah bergengsi Gakushuin pada tahun SD, SMP, dan SMA-nya. Dia belajar bahasa Inggris di Perguruan Tinggi Dublin pada tahun 2010 dan Universitas Edinburgh pada 2012.

Dunia seni memang tidak jauh keponakan Kaisar Naruhito ini. Ia memiliki gelar dalam bidang seni dan warisan budaya dari International Christian University di Tokyo. Selain itu juga pernah belajar sejarah seni di University of Edinburgh. Tak hanya itu gelar master dalam studi museum dan galeri seni dari University of Leicester juga diraihnya.

Tercatat Mako pernah bekerja sebagai peneliti khusus di museum Universitas Tokyo ketika masih berstatus sebagai bangsawan. Ia telah mengerjakan pameran lukisan gulung gantung yang terinspirasi dari kehidupan Ippen (1239-1289), seorang biksu yang berkeliling Jepang selama Periode Kamakura (1192-1333) memperkenalkan agama Buddha kepada massa dengan melantunkan doa sambil menari.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *