Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/kobacoid/public_html/halojapin.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Apa itu Festival Chagu Chagu Umakko di Iwate ? - Halo Japin
Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Apa itu Festival Chagu Chagu Umakko di Iwate ?

Festival Chagu-Chagu Umako ( Foro dok. https://japan-trends.com)


HALO JAPIN. Ada yang menarik di Prekfektur Iwate Jepang. Beberapa hari lalu ada kuda-kuda yang dihias berbaris sepanjang 14 kilometer lengkap dengan bunyi-bunyian. Mereka menyusuri jalan-jalan dalam sebuah festival rakyat tradisional yang disebut Chagu Chagu Umakko yang sangat populer di Jepang. Festival ini diadakan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.


Festival Chagu Chagu Umakko, ditetapkan sebagai aset budaya tak benda dari Pemerintah Jepang. Dalam sejarahnya festival yang dibuat untuk memberi penghormatan kepada kuda atas pekerjaan mereka selama periode penanaman padi dan juga untuk mengungkapkan harapan akan panen yang melimpah. Terdapat hiasan berwarna-warni yang menyerupai dekorasi yang digunakan oleh bangsawan-bangsawan pada zaman Edo pada kuda tersebut.

Parade diikuti 58 kuda, dengan anak-anak mengenakan topi jerami dan ikat kepala hachimaki di atas kuda, berangkat dari Kuil Onikoshi Sozen di Takizawa dan diakhiri di kuil Morioka Hachimangu di Morioka. Festival Chagu Chagu Umakko berparade melalui pusat Morioka pada hari Sabtu. Perjalanan kuda-kuda tersebut bisa sekitar 4 jam.

Dalam sejarahnya Prefektur Iwate sudah terkenal sebagai peternakan kuda. Manusia dan kuda selalu hidup dengan harmonis di Iwate, bahkan sering kali tinggal satu atap. Festival Chagu Chagu Umakko sudah ada sekitar 200 tahun yang lalu. Festival unik ini mulanya bertujuan agar para petani memberikan hari libur pada kuda-kudanya setelah lelah membajak sawah dan agar mereka dapat berdoa untuk kesehatan di Kuil Shinto.

Saat festival berlangsung, suara lonceng menggema. Setiap langkah kuda diikuti oleh bunyi lonceng “chagu chagu”, yang menjadi nama dari festival populer ini. Kuda-kuda tersebut ada dihiasi hingga 700 lonceng. Salah satu lonceng paling unik adalah lonceng berbentuk donat yang mengelilingi leher kuda, awalnya digunakan untuk menghalau serigala.

Yang menarik dari festival ini, Anda dapat berinteraksi dengan kuda ketika mereka beristirahat. Terdapat dua titik istirahat tempat kuda tersebut. Saat itu Anda bisa memberinya makan dengan wortel, mengambil gambar sambil mengagumi aneka kostum dan lonceng. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *