Berita Jepang dan Indonesia Terkini

Melihat Kota Hiroshima Sebelum dan Sesudah Bom Atom Melalui Teknologi VR

Ilustrasi penggunaan teknologi virtual reality ( Foto dok. pxhere.com)

Sebuah perusahaan Jepang mengembangkan pariwisata unik dengan penggunaan teknologi Virtual Reality. Adanya teknologi tersebut mampu melihat kota Hiroshima sebelum dan sesudah serangan bom atom melalui rute khusus.


halojapin.com
. Ada yang unik dari pariwisata kota Hiroshima tahun ini. Penggunaan teknologi virtual reality menjadi daya tarik tersendiri. Para turis bisa menikmati kota yang pernah diguncang bom atom ini. Para turis bisa berjalan keliling menggunakan teknologi sambil menikmati pemandangan kota sebelum dan setelah serangan bom mematikan tersebut.

Hiroshi Yamaguchi dan perusahaannya yang memulai menawarkan tur unik ini. Tujuannya adalah membantu banyak orang untuk memahami dampak sebuah serangan nuklir. “Saya pikir bahkan beberapa orang yang tinggal di Hiroshima tidak tahu bahwa apa yang sekarang menjadi Taman Perdamaian. Dulunya adalah kota yang layak dan tempat orang-orang tinggal. Dengan melihatnya tidak hanya dalam fotografi, tetapi juga dengan mengalaminya secara imersif, akan lebih mudah untuk dipahami,” kata Yamaguchi kepada AFP.

Dengan melihatnya tidak hanya dalam fotografi, tetapi juga dengan mengalaminya secara imersif, akan lebih mudah untuk dipahami.”

Tur virtual reality ini berawal dari Rumah Peristirahatan Taman Hiroshima. Para wisatawan kemudian berjalan sepanjang rute dengan membawa headset VR yang mereka pakai di setiap perhentian. Melalui teknologi ini wisatawan dapat merasakan kengerian pada area yang dilalui seperti sebelum bom, selama serangan, dan setelah rekonstruksi. Tur yang berlangsung sekitar satu jam ada waktu diskusi setelahnya. Ada lima perhentian di sekitar taman perdamaian dalam setiap perjalanannya.

Keturunan Hibakusha

Tour virtual reality ini meluncur pada tahun 2021. Dan perusahaan Yamaguchi adalah sebuah perusahaan berfokus pada jenis pariwisata lain. Tur perdamaian ini adalah proyek Yamaguchi karena ia adalah keturunan dari seorang hibakusha atau penyintas bom atom. “Saya ingin menunjukkan bahwa dulu ada sebuah kota yang dibangun kembali oleh banyak orang,” katanya.


Perusahaan Yamaguchi, Tabimachi Gate Hiroshima, bekerja dengan arsip dari Museum Peringatan Perdamaian, surat kabar lokal, dan kesaksian para penyintas dalam pengembangannya. Hal inilah yang membuat beberapa orang menganggap pengalaman itu terlalu imersif. Sedangkan untuk anak-anak, yang ada versi yang berbeda dan bersih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *