Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Indonesia Akan Terus Promosikan Batik di Jepang

beberapa motof batik ( Foto dok. wikipedia)

Untuk itu KBRI Tokyo meluncurkan video kreatif yang menampilkan para diplomat dan stafnya mengenakan busana batik dengan berbagai corak di tengah aktivitas kerja.

halojapin.com. Indonesia akan terus mempromosikan batik di Jepang. Untuk itu KBRI Tokyo meluncurkan video kreatif yang menampilkan para diplomat dan stafnya mengenakan busana batik dengan berbagai corak di tengah aktivitas kerja. Video tersebut kemudian dalam akun resmi Instagram KBRI Tokyo itu

“Batik Indonesia menjadi daya tarik salah satu ragam keindahan budaya Indonesia yang akan terus kami promosikan di Jepang sampai kapan pun. Batik bukan hanya warisan budaya yang diakui dan dikagumi dunia. Selain itu Batik sudah menjadi gaya hidup sehari-hari Bangsa Indonesia dan para pecinta batik dunia.,” kata Dubes Heri di Tokyo, Senin.(2/10)

Video berdurasi tiga menit tersebut menggambarkan kegiatan perkantoran seluruh diplomat dan staf di KBRI Tokyo. Berbagai motif batik menjadi simbol prioritas diplomasi Indonesia di luar negeri. Batik motif Parang sebagai simbol diplomasi perbatasan yang melambangkan sifat pantang menyerah untuk menjaga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. Batik motif Truntum menjadi simbol cinta tulus tanpa syarat dalam Diplomasi Perlindungan WNI di luar negeri.

Selain itu ada pula batik motif Sido Mukti yang melambangkan diplomasi ekonomi yang memiliki harapan masa depan lebih baik, sejahtera dan penuh kebahagiaan. Sedangkan batik motif Sekar Jagad adalah simbol diplomasi perdamaian dan kemanusiaan yang mengandung makna keindahan dan ketenangan.

Sekedar informasi Sejarah Hari Batik Nasional berawal dari pendaftaran Batik oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI untuk mendapat status intangible cultural heritage ke kantor UNESCO pada 4 September 2008. Pada 9 Januari 2009, pengajuan status batik dari Pemerintah RI resmi ke UNESCO. Pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi. UNESCO ,endapat pengakuan dari badan kebudayaan dunia tersebut pada 2 Oktober 2009. Seiring dengan pengukuhan itu, pemerintah kemudian menerbitkan Keputusan Presiden No.33 Tahun 2009 yang menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *