Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Melihat Kostum Zaman Heian di Festival Aoi

Festival Aoi yang berlangsung di Kyoto tiap pertengah Mei ( Foto dok. commons.wikimedia.org)

Penyelenggaraan Festival Aoi biasanya pada setiap 15 Mei dengan bertempat Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo, Kyoto dan menjadi salah satu dari tiga festival terbesar kota tersebut.

halojapin.com. Salah satu dari tiga festival besar di Kyoto adalah Aoi Matsuri atau festival Aoi. Untuk tahun 2023 kali ini menjadi yang pertama setelah hiatus selama empat tahun. Nampak sekitar 510 orang yang mengenakan kostum periode Heian meramaikan acara yang unik tersebut.


Ratusan orang tersebut berjalan sepanjang jalur pepohonan di Kyoto. Saat mencapai depan gerbang Kenreimon Istana Kekaisaran Kyoto, prosesi festival dimulai. Adapun tokoh utama festival populer dengan sebutan Saio-dai.

Penyelenggaraan Festival Aoi biasanya pada setiap 15 Mei. Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo, Kyoto menjadi tempat penyelenggaraan festival tersebut. Festival AOi tercatat sebagai menjadi salah satu dari 3 festival terbesar yang mewakili Kyoto selain Gion Matsuri pada bulan Juli dan Jidai Matsuri pada bulan Oktober

Daya tarik utama dari festival ini adalah iring-iringan besar atau ”Roto no Gi”. Iring- iringan tersebut menjadi puncak perayaan. Prosesi tersebut adalah rekonstruksi dari iring-iringan pejabat istana yang menuju Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo. Mereka membawa pesan dan persembahan dari kaisar.

Dalam prosesi Roto no Gi peserta pria dan wanita mengenakan pakaian berwarna-warni seperti yang kalangan bangsawan Jepang pada zaman Heian. Bahkan wanita dan anak-anak peserta iring-iringan memakai rias wajah yang tebal seperti tata rias panggung.

Daun Futaba Aoi

Adanya sebutan Aoi Matsuri berlatar belakang daun Futaba Aoi yang menjadi hiasan selama perayaan mulai dari tutup kepala hingga atap tandu. Aoi Matsuri sendiri sudah tercatat dalam literatur Jepang sebelum abad pertengahan.

Dalam sejarahnya acara ini bermula pada zaman pemerintahan Kaisar Kimmei (540-571). Festival Aoi berlatar belakang kegagalan panen akibat cuaca buruk berkepanjangan. Wabah penyakit dan kelaparan melanda tempat tersebut.Sehingga kaisar mengirim utusan ke Kuil Kamo untuk menyampaikan pesan dan persembahan. Musibah berakhir dan pejabat istana secara tetap mengunjungi Kuil Kamo. Maka kemudian populer dengan sebutan Kamo Matsuri.

Penyelenggaraan Festival Aoi ini memang mengalami pasang surut. Di pertengahan zaman Heian, perayaan ini bila populer dengan Kamo Matsuri. Namun berhenti penyelenggaraannya pada zaman Kamakura dan Muromachi akibat perang berkepanjangan. Perayaan kembali terselenggara pada zaman Genroku. Ketika ibu kota pindah ke Tokyo pada tahun 1869, prosesi Aoi Matsuri berhenti lagi

Namun pada 1884 festival ini hidup kembal dengan maksud menghidupkan kembali kota Kyoto. Selama Perang Dunia II, upacara Shatō no Gi tetap ada, tapi tidak dengan prosesinya. Perayaan prosesi Aoi Matsuri kembali ada pada tahun 1953 hingga sekarang. ( Dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *