Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Pisau Echizen Jepang Favorit Para Koki Internasional

Salah satu bentuk satu pisau ecizen ( Foto : en.thebecos.com)


halojapin.com. Pisau Echizen adalah salah satu pisau buatan Jepang yang legendaris. Pisau ini menjadi idaman para koki dunia. Ketajaman dan daya tahannya membuat produksi pisau tradisonal Jepang ini berkembang pesat hingga sekarang.


Pisau tempa ini dihargai karena pembuatannya yang ditempa secara tradisional. Selain tahan lama, pisau ini juga dikenal ringan dan tipis. Dengan teknik yang diturunkan selama berabad-abad, pisau ini ditetapkan sebagai produk kerajinan tradisonal oleh pemerintah Jepang. Kepopuleran pisau ini mampu menembus pasar Eropa hingga Amerika Serikat.

Pisau tempa echizen memang berbeda dengan pisau tempa pada umumnya yang berat dan lebih tebal dari pisau dapur. Pisau ini lebih ringan dan tipis. Karena struktur yang kuat dan kaku, mereka menawarkan presisi yang lebih tinggi saat memotong sesuatu yang keras seperti labu karena mereka cenderung menekuk.

Salah satu koki Prancis yang terkenal bernama Regis Marcon, pemenang Bocuse d’Or 1995 dan kepala penyelenggara kompetisi koki internasional memuji kualitas pisau echizen. Menurut Terukazu Takamura, pimpinan pabrik pisau Takamurahamono menyebut pisau ini semakin meluas ketika acara memasak yang diadakan di New York pada tahun 2012. Penjualan pisau ini semakin laris. Terbukti pada tahun 2021, produksi pisau Echizen bernilai sekitar 2 miliar yen atau $15 juta. Angka ini naik lebih dari tiga kali lipat jika dibanding tahun 2011.

Pisau Echizen Uchihamono (pisau tempa) konon berasal dari tahun 1337, ketika Chiyozuru Kuniyasu, seorang pembuat pedang di Kyoto, pindah ke wilayah Echizen (sekarang Kota Echizen). Kepindahannya adalah mencari tempat yang lebih baik untuk menempa katana, atau pedang Jepang. Selain itu juga membuat sabit untuk petani tetangga.

Dikatakan bahwa setiap kali Kuniyasu membuat katana, dirinya selalu membuat gambar seekor anjing penjaga di batu gerinda dan menenggelamkannya ke dalam sumur. Ini dilakukan sebagai simbol pengrajin bahwa pedang tidak boleh menjadi alat untuk membunuh orang dan hanya menjadi simbol samurai. Semangat ini telah diwariskan kepada pengrajin Echizen Uchihamono, yang bertekad untuk membuat perkakas dengan kualitas terbaik.


Produk Echizen Uchihamono masih dibuat dengan tetap berpegang pada teknik tempa tradisional Jepang dan langkah pemolesan manual. Dengan menggunakan teknik penempaan, yang penting untuk membuat pedang Jepang, pisau ini memiliki kekuatan tinggi dalam menekuk dan memotong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *