Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Sansin : Banjo Okinawa yang Legendaris

halojapin.com. Sebuah sanshin tertua dipamerkan di Museum Seni Prefektur Tokyo 6 November mendatang. Alat petik khas Jepang ini populer dengan nama Tsuketarido Sanshin ini dibuat pada tahun 1825 di era Kerajaan Ryukyu.


Tulisan “Dokinototori Tokeshi-saku” yang dilukis dengan tinta di dalam sanshin mengacu pada era Tiongkok dan penciptanya. Instrumen itu kemungkinan dibuat oleh Tokeshi pada tahun 1825. Seorang tokoh berpengaruh di pulau Tokunoshima yang dikenal dengan nama Naotomishu memperoleh sanshin di Shuri di Kerajaan Ryukyu. Sejak itu disimpan oleh keturunan pemiliknya. Konon suara sanshin dapat didengar dari perahu nelayan 12 kilometer di lepas pantai.

Bagaimana sejarah alat musk shansin ini? Sanshin adalah alat musik petik dari Okinawa yang menurut kisahnya datang dari Tiongkok sekitar 600 tahun yang lalu. Alat ayang dijuluki Banjo Okinawa ini adalah perkembangan dari sanxian. Dari Okinawa, sanshin kemudian berkembang ke bebrapa pulau utama di Jepang dan menjelma menjadi shamisen.


Sanshin pada mulanya sangat populer di zaman Kerajaan Ryukyu. Seiring perkembangan shanshin kemudian menyebar ke kalangan rakyat biasa. Pada saat ini selain dimainkan dalam berbagai pertunjukkan musik tradisional rakyat Okinawa, sanshin juga dapat dicampurkan dalam berbagai genre musik modern.

Alat musik shansin dibagi menjadi tujuh bagian. Pertama, leher atau sou. Pada bagian ini biasanya terbuat dari satu potongan kayu utuh. Leher shanshin adalah tempat ditariknya senar. Ia tidak memiliki fret. Pada bagian atas leher terdapat ten atau kepala sanshin.

Kedua Badan atau dou. Pada bagian ini umumnya dilapisi kulit ular sanca. Pada masa lalu kulit ular ini biasanya dibawa oleh pedagang Okinawa dari Asia Tenggara. Namun pada masa kini sudah banyak yang menggunakan kulit buatan atau poliester. Dekorasi ini dinamakan “doumaki” atau “tiigaa”.

Ketiga adalah senar atau chiru/jiru/gen. Jumlah senar di Sanshin ada tiga dan terbuat dari nilon. Keempat adalah Karakui atau tombol tuning. Kemudian kelima uma atau jembatan untuk senar, bisa terbuat dari kayu eboni, plastik atau bambu. Sedangkan bagian keenam dan ketujuh dari shanshin adalah tokake atau benang kuat yang mengikat senar dan bachi atau pick yang terbuat dari tanduk kerbau atau keramik.

Pada 4 Maret diperingati Hari Sanshin di Okinawa yang dimulai sejak tahun 1993. Pada hari tersebut sejumlah besar musisi sanshin datang ke Gedung Yomitan Ootori untuk memeriahkan konser musik tradisional. Acara ini disiarkan ke berbagai komunitas Okinawa di seluruh dunia.( Dari berbagsi sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *