Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Aplikasi Untuk Evakuasi Saat Tsunami Dikembangkan Fujitsu

HALO JAPIN. Aplikasi untuk evakuasi saat tsunami dikembangkan oleh perusahaan Fujitsu Ltd.  Dengan menggunakan superkomputer Fugaku dan teknologi kecerdasan buatan (AI) aplikasi ini dapat memberikan data kapan tsunami dengan airnya akan membanjiri area tertentu.

Aplikasi smartphone memungkinkan seseorang mencari peta evakuasi dan menunjukkan apakah tertinggal di zona bahaya. Dengan aplikasi ini layar smartphone menunjukkan warna yang berbeda untuk perkiraan waktu kedatangan gelombang dan ketinggian tsunami. Lokasi pengguna smartphone akan ditampilkan di peta.   “Rasanya realistis karena (peta) mampu menunjukkan, misalnya, berapa menit tersisa sampai tsunami mencapai daerah biru,” kata Masayuki Suyama, 75, ketua asosiasi lingkungan Fujisaki.

Sistem yang ada dalam aplikasi ini dapat memberikan prediksi banjir tsunami resolusi tinggi dalam satuan 3 kali 3 meter, kata Fujitsu. Perusahaan Fujits telah berkolaborasi dengan Universitas Tohoku dan Universitas Tokyo dalam mengembangkan aplikasi ini. “Kami bertujuan untuk membangun sistem yang memungkinkan semua orang untuk melarikan diri (tsunami),” kata Yusuke Oishi, 43, peneliti Fujitsu di tim pengembangan.

Pada pertengahan Maret menguji aplikasi prediksi banjir selama latihan evakuasi tsunami di daerah pesisir Kawasaki Ward di Kawasaki. Anggota asosiasi lingkungan dan penduduk lain yang telah menginstal aplikasi bergabung dengan latihan. Mereka sering mengintip smartphone mereka saat menuju ke lokasi evakuasi di sekolah menengah pertama.

Anggota proyek menggunakan Fugaku, salah satu superkomputer tercepat di dunia dalam hal kecepatan kalkulasi, untuk menjalankan simulasi beberapa puluh ribu skenario. “Data pelatihan” dibuat untuk memprediksi daerah banjir berdasarkan bentuk gelombang lepas pantai. Model AI kemudian mempelajari data tersebut.

Model AI yang terlatih dapat menghasilkan prediksi banjir pada sistem komputer tersebut dan mengirimkan informasi prakiraan ke ponsel cerdas di setiap area dalam hitungan detik. Selama tahap simulasi banjir, model AI juga menggabungkan data mengenai medan, bangunan, dan kondisi jalan berdasarkan informasi yang diberikan oleh Otoritas Informasi Geospasial Jepang dan entitas lainnya. Namun, sejumlah tantangan yang harus segera diatasi agar aplikasi dapat digunakan secara praktis. ****

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *