Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Gandeng Dua Univeritas Jepang, Universitas Pertamina Kembangkan Energi Berkelanjutan

Kerjasama Unversita Pertamina dan dua univeritas Jepang (Foto dok. pertamina)

Bersama dengan Universitas Tokyo dan Universitas Kyushu berencana mengembangkan energi berkelanjutan.

halojapin.com. Universitas Pertamina melakukan nota kesepahaman dengan dua universitas Jepang. Bersama dengan Universitas Tokyo dan Universitas Kyushu berencana mengembangkan energi berkelanjutan. Selain itu kerjasama tersebut juga dalam bentuk program pengurangan emisi.


Menurut Rektor Universitas Pertamina kesepakatan dengan menjadi sarana pertukaran ilmu antara Indonesia dan Jepang. “Center of excellence Universitas Pertamina bekerja sama dalam riset energi terbarukan, CCS-CCUS, pertukaran pengalaman dan riset akademik, serta pertukaran ilmuwan dengan Tsuji lab dari University of Tokyo dan laboratory of energy resources engineering dari Kyushu University,” ujar Wawan.

Kemudian Wawan juga menyampaikan bahwa nantinya PT. Pertamina dapat menggunakannya untuk research and development energi terbarukan. Salah satunya adalah mengembangkan bagaimana karbon agar produksi gas dan minyak tetap terpelihara.


Tidak ada jangka waktu tertentu dalam kerja sama riset tersebut. Hal ini lantaran ilmu tentang energi terbarukan selalu ada pembaruan. “Jadi sebetulnya kita tidak membatasi waktu untuk research and development, tapi tidak ada pembatasan waktu untuk research and development,” kata Wawan.


Jepang dan Indonesia memiliki infrastruktur energi yang mirip dengan energi fosil yang dominan. Jepang menggunakannnya 80 persen. Sedang Indonesia menggunakannya 90 persen di Indonesia. Untuk itu kedua negara menetapkan target ambisius dalam mencapai net zero emission. Jepang menargetkannya pada 2050. Adapun Indonesia satu dekade berikutnya.

Net Zero Emmision

Pemerintah Jepang melakukan beberapa inisiatif untuk meraih target net zero emission. Pada 2021, Jepang membentuk Asia Energy Transition Initiative (AETI) untuk ASEAN, yang menyiapkan dukungan finansial 10 miliar dolar AS bagi pengembangan teknologi, energi terbarukan, efisiensi energi, carbon capture and storage (CCS) serta carbon capture, utilization and storage (CCUS). “Desain lembaga ini adalahv untuk menelurkan riset akademis dan praktis di bidang keberlanjutan, dan membentuk generasi yang sadar akan keberlanjutan,” kata Wawan.

Dalam Penandatangan MoU tersebut hadir Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero) Salyadi Saputra. Dalam kesempatan itu, Salyadi menyampaikan dukungan Pertamina dalam kerja sama Universitas Pertamina dengan perguruan tinggi Jepang. “Pertamina mendukung penuh kerja sama pengembangan bidang geothermal, CCS, sustainable chain management dan sustainable center oleh ketiga perguruan tinggi. Pertamina memiliki banyak lapangan migas yang silahkan dimanfaatkan sebagai lokasi riset,” ujar Salyadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *