Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Gelombang Dingin Landa Jepang, Ganggu Perjalanan Kereta dan Penerbangan

Ilustrasi gelombang dingin (Foto. agenzianova.com)

halojapin.com. Gelombang dingin sedang melanda hampir semua wilayah di Jepang. Empat puluh enam prefektur berada dalam suhu di bawah nol derajat pada Rabu pagi. Hanya satu prefektur yang bertahan di atas titik beku yaitu Prefektur Okinawa. Efek gelombang dingin diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis. Selain itu gelombang dingin juga mengganggu transportasi seperti kereta dan penerbangan.


Menurut Badan Meteorologi Jepang, empat lokasi mengalami rekor suhu terendah, termasuk Miyazaki, yang turun menjadi minus 3,9 C. Tokyo Pusat mencatat suhu terendah sejauh musim dingin ini pada minus 2,9 C. Di Maniwa, Prefektur Okayama diselimuti salju salju setebal 93 sentimeter selama 24 jam hingga pukul 8 pagi hari Rabu. Sementara di Daisen, Prefektur Tottori salju diperkirakan setebal 92 sentimeter. Sedangkan di Otari, Prefektur Nagano salju ketinggian salju setebal 66 sentimeter.

Akibat dari gelombang dingin ini 16 kereta terdampar di antara stasiun-stasiun di wilayah Kinki dan tiga belas penumpang dibawa ke rumah sakit. Menurut West Japan Railway Co., penumpang terdampar di 15 kereta antara Takatsuki, Prefektur Osaka, dan Yamashina, Prefektur Kyoto, di Jalur JR Tokaido, dan di satu kereta di Jalur JR Sanyo dihentikan perjalanannya akibat jalur tertutup salju tebal. Tercatat ada 1.300 orang bermalam di Stasiun JR Yamashina di Prefektur Kyoto dan tempat-tempat terdekat.

Sementara itu maskapai Japan Airlines telah memutuskan untuk membatalkan 177 penerbangan pada pukul 10 pagi hari Rabu. Hal yang sama juga dilakukan oleh maskapai All Nippon Airways yang memutuskan untuk membatalkan 111 penerbangan pada pukul 8:30 hari itu.


Gelombang dingin diyakini disebabkan oleh angin barat yang bertiup dari Jepang ke selatan, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini membuat masuknya udara dingin dari dekat Kutub Utara. Badan meteorologi percaya bahwa fenomena La Nina yang menyebabkan cuaca tidak normal di seluruh dunia mungkin menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *