Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Generasi Muda Jepang Sedikit Melakukan Donor Darah, Lansia Jepang Khawatir

Kurangnya partisipasi pemuda jepang dalam melakukan donor darah menimbulkan kekhawatiran para lansia ( Foto dok. www.pxhere.com)

Penurunan donor darah dari generasi muda jika terus berlanjut akan berdampak pada kekurangan pasokan yang serius di masa depan

halojapin.com. Saat ini para lansia Jepang sedang dilanda kekhawatiran. Pasalnya makin sedikit generasi kuda mau melakukan donor darah. Tercatat dalam satu dekade terakhir terjadi penurunan sebesar 33 persen. Penurunan tersebut jika terus berlanjut akan berdampak pada kekurangan pasokan yang serius di masa depan. Hal itu karena permintaan akan melebihi pasokan.

Untuk itu Palang Merah Jepang dan Kementerian Kesehatan saat ini sedang mengupayakan peningkatan kesadaran pentingnya donor darah khususnya di kalangan generasi muda. Pihak Palang Merah Jepang mengaitkan penurunan ini karena sedikit sekolah menengah yang mengambil bagian dalam kampanye tersebut. Menurutnya rasio sekolah menengah atas yang mengambil bagian dalam program donasi turun menjadi sekitar 20 persen dari sekitar 60 persen pada 30 tahun lalu.

Melansir dari laman mainichi.jp sebelumnya pada bulan Juni lalu, pemerintah jepang menyerukan upaya tambahan untuk mendidik remaja tentang donor darah dalam kebijakan dasar tahunan. Selain itu Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan sedang mempertimbangkan untuk membuat buku panduan sederhana tentang donor darah. Upaya ini bertujuan untuk mendidik siswa yang belum memenuhi syarat tentang betapa pentingnya sumbangan bagi masyarakat.

Selain itu Palang Merah Jepang telah memperkenalkan aplikasi ponsel pintar . Pada aplikasi tersebut anggota yang terdaftar dapat melakukan reservasi donor darah. Selain itu juga mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan hadiah. “Banyak nyawa terselamatkan melalui donor darah. Kami berharap dapat mengajak sebanyak mungkin orang untuk bekerja sama,” kata seorang pejabat kementerian

Aturan Jepang menyebut mereka yang berusia antara 16 dan 69 tahun dapat mendonorkan darahnya. Dari total 5,01 juta donasi pada tahun fiskal 2022 terdapat 217.000 remaja yang memberi donor darahnya. Menurut data setidaknya 696.000 adalah berusia 20-an, sedangkan 753.000 berusia 30-an. Mayoritas darah mereka donorkan adalah untuk pengobatan orang-orang berusia 50-an ke atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *