Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Jepang dan China Mulai Berdialog Lagi Tentang Masalah Keamanan

Balon mata-mata memicu kerenggangan hubungan China Jepang ( Foto : airspace-review.com)

halojapin.com. Setelah empat tahun berhenti, Jepang dan China memulai perundingan lagi soal keamanan. Dialog tersebut diharapkan akan meningkatkan rasa salin percaya setelah hubungan kedua negara sempat panas.


Pertemuan yang diadakan di Tokyo, para pejabat urusan luar negeri dan pertahanan kedua negara kemungkinan sepakat untuk terus bekerja sama membangun hubungan bilateral yang konstruktif dan stabil.

Pihak Jepang diwakili Deputi Senior Menteri Luar Negeri Shigeo Yamada dan Wakil Direktur Jenderal Biro Kebijakan Pertahanan Kementerian Pertahanan Atsushi Ando. Sedangkan pihak China, Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong dan Wakil Direktur Kantor Kerja Sama Militer Internasional Komisi Militer Pusat Zhang Baoqun termasuk peserta pertemuan itu.

Pertemuan terjadi diadakan setelah pekan lalu pemerintah Jepang menyatakan sedikitnya ada tiga benda tak dikenal yang terlihat terbang di wilayah udara negara itu dari 2019 hingga 2021. Benda-benda terbang itu “diduga kuat” balon tak berawak milik China yang digunakan untuk spionase. Namun Beijing membantah keterlibatan dalam spionase dan tanpa disertai bukti mengkritik Jepang telah “mengarang cerita untuk mencoreng dan menyerang” Beijing.

Pertemuan terjadi diadakan setelah pekan lalu pemerintah Jepang menyatakan sedikitnya ada tiga benda tak dikenal yang terlihat terbang di wilayah udara negara itu dari 2019 hingga 2021.

Beijing mendesak Tokyo agar berhenti mengikuti jejak Washington dalam membesar-besarkan isu ancaman China. Untuk menghilangkan kekhawatiran atas dugaan balon mata-mata China, pemerintah Jepang baru-baru ini melonggarkan persyaratan bagi Pasukan Bela Diri untuk menggunakan senjata terhadap benda terbang tak berawak yang menyusup ke wilayah udara negara itu.

Selain itu kedua negara besar Asia itu juga tetap berselisih mengenai hak atas Kepulauan Senkaku yang dikuasai Tokyo, namun juga diklaim oleh Beijing dan disebut sebagai Diaoyu. Kepulauan ini terlekat di Laut China Timur. Kapal penjaga pantai China berulang kali memasuki perairan Jepang di sekitar kepulauan tak berpenghuni itu.

Sejumlah topik lain akan dibahas selama pertemuan terkini antara Jepang dan China itu, antara lain mengenai tiga dokumen pertahanan utama Jepang yang diperbarui pada Desember 2022, termasuk pedoman kebijakan jangka panjang pemerintah Strategi Keamanan Nasional.


Dalam dokumen tersebut, Jepang berjanji menguatkan penangkalan mereka dengan cara mendapatkan “kemampuan serangan balik” dalam menyerang target-target di wilayah musuh jika terjadi keadaan darurat. Jepang juga berjanji melipatgandakan anggaran belanja pertahanannya, dan hal ini memicu reaksi China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *