Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Jepang Indonesia Berkolaborasi Mengembangkan Teknologi Peningkatan Kualitas Kayu dan Bambu

Teknologi ini sangat bagus dan implementasinya di Indonesia sangat potensial untuk menjaga keberlangsungan hutan

halojapin.com. KBRI Tokyo mengangkat isu konservasi alam dalam menjembatani kerjasama Indonesia Jepang. Salah satunya adalah kolaborasi pengembangan teknologi peningkatan kualitas produk kayu dan bambu.


Hal tersebut menjadi perbincangan antara Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Atase Kehutanan, dan Atase Pertanian berkunjung ke EDS Laboratory Co., Ltd beberapa waktu lalu. Konservasi sumber daya alam merupakan salah satu isu dalam menjembatani kerja sama antara Indonesia dan Jepang.

“Teknologi ini sangat bagus dan implementasinya di Indonesia sangat potensial untuk menjaga keberlangsungan hutan. Namun, perlu ada riset lanjutan mengingat iklim Indonesia berbeda dengan Jepang dan jenis-jenis serangga penyuka kayu pun beragam di Indonesia,” jelas Atdikbud Yusli Wardiatno.

Sementara itu staf perusahaan EDS Laboratory Co., Ltd, Yukihisa Shimizu menjelaskan teknologi yang dkembangkan EDS. Ternyata dengan menggunakan panas memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas kayu, bambu dan material serat lainnya dengan menggunakan panas. “Pada teknologi pemanasan dan pengeringan kayu menggunakan suhu standar bervariasi yaitu antara 70—200℃. Selain itu tidak menggunakan bahan kimia apa pun,” terang Shimizu.

Teknologi Pemanasan Untuk Tingkatan kualitas kayu

Sedangkan Atase Kehutanan KBRI Tokyo, Muhammad Zahrul Muttaqin mengagumi teknologi yang dikembangkan rumah ESD. Kualitas kayu yang bahkan sudah rusak sekalipun menjadi kayu berkualitas premium dengan tingkat keawetan yang tinggi.

“Teknologi ini sangat luar biasa karena mampu mengubah berbagai jenis kayu seperti kayu karet, kelapa sawit, dan kelapa menjadi seperti kualitas kayu sekelas jati. Apalagi bambu pun jadi sangat kuat dan tidak pecah saat kena paku, serta bisa menjadi bengkok mengikuti selera pengguna. Jadi sangat cocok untuk kayu tanaman yang tumbuh cepat. Kayu yang olahan EDS juga awet serta tahan terhadap serangan hama,” pungkas Zahrul.

Kunjungan kerja Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Atase Kehutanan, dan Atase Pertanian ke EDS Laboratory Co., Ltd. merupakan upaya dalam mewujudkan hal tersebut. EDS Laboratory Co., Ltd. adalah perusahaan yang berlokasi di wilayah Prefektur Gunma dan bergerak dalam bidang peningkatan kualitas bahan baku kayu dan serat lainnya, seperti bambu dan batang kelapa sawit. Usahanya adalah meningkatkan efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkuler dengan menggabungkan prinsip-prinsip Ekologi-Keanekaragaman-Sinergi yang berbasis teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *