Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Jepang Kembangkan Teknologi Robotika untuk Meringankan Pekerjaan Petani

Ilustrasi drone pertanian

Tujuan pengembangan teknologi robotika ini adalah untuk membantu petani semakin tua dan banyaknya sawah kosong yang di Jepang.

halojapin.com. Sebuah perusahaan yang berbasis di Kyoto Jepang mengembangkan robot dan drone untuk pekerjaan pertanian. Penggunaan kedua teknologi robotika adalah untuk memmbantu petani Jepang yang semakin tua dan banyaknya lahan pertanian kosong.


Menurut perusahaan bernama Tmsuk Co ini salah satu tujuan penggunaan rangkaian teknologi robotik ini karena Jepang saat ini kekurangan petani. Padahal sawah yang kosong sangat banyak. Dalam prakteknya drone malakukan penebaran benih. Proses selanjutnya adalah menggunakan robot. “Inisiatif ini sejalan dengan tindakan kami untuk mendukung pertanian,” kata perwakilan Kementerian Pertanian pada laman asahi.com.

Uji coba telah dilakukan pada 15 April lalu. Sebuah drone tampak lepas landas yang dengan pengendali sebuah joystick mirip seperti di video game. Pesawat tersebut kemudian terbang di atas sawah seluas 1.000 meter persegi. Setelah dalam posisi yang tepat mulailah melakukan penyebaran benih . Proses ini memakan waktu 10 menit. “ Pekerjaan tersebut hanya berlangsung dalam sekejap. Metode ini revolusioner. Ini akan secara dramatis mengurangi beban petani.”,” kata Walikota Nobeoka Yoji Yomiyama.


Pimpinan perusahaan Tmsuk, Yoichi Takamoto menyebut ide pengembangan teknologi untuk pertanian ini karena kenangan pahit masa lalunya. Ia mengaku meninggalkan lahan pertaniannya. Sedihnya Takamoto tidak dapat menemukan siapa pun untuk mengerjakan tanah atas namanya itu.

Khawatir dengan prospek hilangnya pertanian Jepang, Takamoto memutuskan untuk bergandengan tangan dengan kota Nobeoka. Saat ini kota Nobeoka sedang berjuang dengan sejumlah ladang yang terlihat kosong. Sedangkan banyak petani yang semakin tua usianya.

Bisa Dikerjakan Dari Jarak Jauh

Dalam pengembangan teknologi ini mengadopsi metode penyemprotan benih dari udara petani Amerika. “Gaya kami sama seperti petani Amerika Serikat, mereka menebar benih langsung dari pesawat,” kata Takamoto.

Sedangkan untuk model robot mereka menyebutnya robot bebek. Mesin menyerupai burung dengan kemampuan mengaduk air di sawah agar gulma tidak bermunculan. Sedangkan robot pemanen padi akan melakukan pengujian ketika panen datang. Nantinya semua proses pertanian mulai pembibitan hingga panen akan diotomatisasi .

Tujuan proyek ini adalah untuk membangun model bisnis paruh waktu. NantinyapPetani dapat merawat ladangnya sambil bekerja di kantor atau rumah. Hal ini bisa dikerjakan mengingat robot Tmsuk pengoperasiannya bsia jarak jauh melalui PC atau smartphone.

Pemerintah kota Nobeoka telah menandatangani perjanjian dengan produsen robot yang berbasis di Kyoto, Tmsuk Co., untuk menangani sawah kosong. hal ini sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi kekurangan petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *