Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Karakter Kanji Perang Dipilih Menjadi Representasi Suasana Jepang Tahun Ini

Foto : www3.nhk.or.jp

halojapin.com. Huruf kanji berkarakter perang menjadi pilihan Jepang untuk mewakili tahun ini. Kanji sen dipilih sebagai satu-satunya karakter paling representatif yang sesuai dengan suasana sosial di Jepang tahun ini. Banyak alasan warga Jepang memilih karakter kanji ini salah satunya adalah peristiwa invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan Shinzo Abe.


Pemilihan tersebut berdasarkan jajak pendapat tahunan ke-28 yang dilakukan Japan Kanji Aptitude Testing Foundation. Pihak penyelenggara menerima 223.700 jawaban. Sen memiliki angka tertinggi dengan 10.804. Kedua adalah yasu yang artinya lemah yang mengumpulkan 10.616 suara. Yasu mengacu pada yen yang lemah.

Menurut pihak penyelenggara Japan Kanji Aptitude Testing Foundation, karakter kanji yang menjadi nominasi pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada 2021, karakter kanji bertema olimpiade mendominasi pemungutan. “Invasi Ukraina oleh Rusia, penembakan mantan Perdana Menteri Abe, dan depresiasi yen yang cepat serta inflasi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari telah menimbulkan kecemasan bagi banyak orang,” kata Japan Kanji Aptitude Testing Foundation dalam sebuah pernyataan dikutip oleh France24.

Pengumuman karakter kanji tersebut dilakukan oleh penguasa kuil kuno Kiyomizu Di Kyoto Seihan Mori, yang menulis karakter ‘sen’ pada panel putih besar dengan kuas kaligrafi yang dibasahi tinta. Stasiun TV menyiarkan peristiwa tersebut secara langsung. Di Kyoto, kepala biksu Buddha Seihan Mori dari kuil Kiyomizu membuat pengumuman dengan menulis karakter tersebut dengan kuas kaligrafi raksasa di atas washi , atau kertas Jepang, setinggi 1,5 meter dan lebar 1,3 meter, di lokasi yang terkenal itu.

Tidak hanya perang di Rusia, karakter ini juga dipilih untuk mewakili pertarungan olahraga dalam bisbol dan di Piala Dunia. Karakter ini dinilai cocok menunjukkan peristiwa pembunuhan mantan perdana menteri Jepang Shinto Abe.

Mantan PM Jepang itu dibunuh oleh seorang pria yang dilaporkan membenci Gereja Unifikasi atas sumbangan besar yang diberikan ibunya untuk kelompok keagamaan tersebut. Ini adalah kedua kalinya sen dipilih. Itu juga dipilih pada Desember 2001, ketika serangan teroris di Amerika Serikat dan pemutusan hubungan kerja domestik menjadi salah satu alasan yang dikutip.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *