Meningkatnya penggunaan teknologi robot tersebut seiring dengan kurangnya tenaga kerja dalam sektor pertanian di Jepang.
halojapin.com. Penggunaan teknologi robot berbasis AI atau kecerdasan buatan semakin menarik petani Jepang. Meningkatnya penggunaan teknologi tersebut seiring dengan kurangnya tenaga kerja dalam sektor pertanian di Jepang.
Konsep pertanian cerdas semakin banyak dikembangkan di Jepang. Hal ini meningkatkan harapan petani Jepang bahwa teknologi robot berbasi kecerdasan buatan dalam mampu meningkatkan pendapatan mereka. Tidak salah kalau petani “rumah kaca” dalam skala besar menjadi yang terdepan dalam penggunaan teknologi canggih ini. Beberapa perusahaan ventura mulai menggunakan menggunakan robot yang tentunya akan mengubah pola budidaya dan pemanenan produk pertanian di masa depan.
Melansir laman japantoday.com pada bulan September sebuah robot berbasis AI beroda empat digunakan dalam sebuah peternakan di Hanyu, Prefektur Saitama, Jepang. Robot tersebut mampu mengumpulkan mentimun hanya yang paling matang. Alat canggih ini secara akurat memposisikan lengannya berhadapan dengan mentimun agar batangnya tidak rusak. Pengembang robot ini adalah perusahan startup Agrist Inc. menyebut produknya mampu menentukan apakah ini waktu yang tepat untuk memanen tanaman.
“Awalnya kami takut robot itu akan memotong batang mentimun, tapi robot itu bergerak dengan akurat. Kami berharap banyak dari robot ini karena pasokan tenaga kerja sangat terbatas,” kata Takeshi Yoshida, kepala pertanian bernama Takamiya No Aisai.” Peternakan tersebut menyewa mesin pemanen mentimun otomatis dari Agrist, yang telah mengembangkan robot pemanen ini sejak tahun 2019.
Pengembangan Robot Berbasis AI ke Depan
Lain halnya dengan Inaho Inc. yang merupakan perusahaan ventura pertanian di Kamakura, Prefektur Kanagawa, dekat Tokyo. Perusahaan ini telah menyewakan robot yang bebasis AI ke sebuah peternakan di Belanda. Canggihnya robot terlihat mampu memetik tomat satu per satu dengan memili tomat yang paling matang. Hal ini karena AI yang ada pada robot tersebut mampu menganalisis gambar yang tertangkap layar kameranya. Oleh karena itutomat ada daun dan batang, maka robot dalam pemanen memerlukan mekanisme yang rumit.
Seorang Takanori Fukao, profesor robotika di Universitas Tokyo menyebut bahwa adanya robit di dalam budidaya pertanian kemungkinan akan meningkat. “ Masa depan banyak memaksimalkan robot secara dalam sektor pertanian. Kemungkinan besar lahan pertanian harus memperispkan diri dengan mempertimbangkan penempatan tanaman terlebih dahulu,” ujarnya.