Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Peneliti Jepang akan Bangun Fasilitas kehidupan di Bulan dan Mars

HALO JAPIN. Planet Mars memang menjadi magnet bagi para peneliti ruang angkasa. Salah satunya adalah peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang. Bekerja sama dengan Kajima Corp. mereka membuat rencana tentang pembangunan fasilitas di Bulan dan Mars .


Dalam presentasinya para mempresentasikan para peneliti tersebut merencanakan membangun fasilitas kehidupan di Mars untuk tempat tinggal manusia berikut sistem transportasinya. “Tidak ada rencana seperti ini dalam rencana pengembangan ruang angkasa negara lain,” kata Yosuke Yamashiki, direktur Pusat Antariksa Manusia SIC Universitas Kyoto seperti dilansir dari laman asahi.com.


Menurut Yosuke apa yang dilakukan pihaknya adalah mewakili teknologi paling penting untuk memastikan manusia dapat pindah ke luar angkasa di masa depan. Mereka juga menyatakan akan melakukan studi bersama untuk mencapai proyek ambisius tersebut, bahkan memungkinkan proyek tersebut terwujud paling cepat pada abad ke-22.

Adapun inti dari proyek luar angkasa ini adalah membangun fasilitas hidup pada gravitasi buatan. Fasilitas itu nantinya akan menghasilkan tingkat gravitasi yang sama seperti di bumi dengan menggunakan gaya sentrifugal yang diciptakan oleh gerakan rotasi. Salah satu fasilitas lainnya adalah Lunar Glass, yang akan dibangun di bulan. Selain itu ada itu Mars Glass akan dibangun di Mars.

Seperti diketahui bahwa gravitasi di bulan dan Mars masing-masing seperenam dan sepertiga di Bumi. Menurut para peneliti, fasilitas tersebut akan membantu mengurangi dampak pada kesehatan orang yang tinggal di bulan atau Mars yang dapat disebabkan oleh gravitasi rendah.

Para peneliti juga merencanakan untuk membuat ruang di fasilitas hidup di Bulan dan Mars lengkap dengan hutan atau tepi laut dan keanekaragaman hayati seperti di bumi yang pembangunannya akan memakan waktu sekitar 100 tahun.

Rencana tersebut juga mencakup pembangunan sistem transportasi yang disebut “Sistem Lintasan Luar Angkasa Hexagon”. Hal ini mengingatkan pada galaksi ekspres dimana perjalanan antara Bumi, bulan, dan Mars dengan menggunakan kereta angkasa. Mereka juga akan menghasilkan gravitasi buatan sehingga perjalanan kereta seperti berjalan di bumi. Kendaraan transportasi ini akan berhenti di “stasiun”, yang akan dibangun di atas satelit yang mengorbit Bumi, bulan atau Planet Merah itu. Motor linier atau mesin roket akan digunakan untuk meluncurkannya ketika berangkat dari bulan atau Mars.

Setiap gerbong kereta akan dipisahkan di stasiun dan diangkut dalam kapsul segi enam saat melakukan perjalanan antar planet untuk menghindari paparan sinar kosmik. “Kami berkomitmen untuk mencapai rencana tersebut sehingga akan bermanfaat bagi umat manusia,” ungkap Takuya Ono, profesor asosiasi proyek tersebut. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *