Atase Pertahanan KBRI Tokyo Laksma TNI Azwan Yusuf menyebut kerjasama tersebut khususnya pada pengembangan teknologi alat sistem persenjataan utama (alutsista) dengan Jepang
halojapin.com. Penjajakan peningkatan kerjasama sektor pertahanan mulai dilakukan oleh Indonesia dan Jepang. Atase Pertahanan KBRI Tokyo Laksma TNI Azwan Yusuf menyebut kerjasama tersebut khususnya pada pengembangan teknologi alat sistem persenjataan utama (alutsista) dengan Jepang
Menurut Azwan teknologi Jepang unggul di berbagai bidang termasuk dalam sektor pembangunan alutsistanya. Diharapkan kerja sama dapat mengembangkan sistem persenjataan untuk semua matra mulai angkatan darat, laut maupun udara. “Kita berharap teknologi yang baik dari Jepang, bisa kita adopt, bisa ambil bisa transfer of technology dari Jepang ke Indonesia kalau memang jadi proyek alutsista bersama. Dari teknologi kita sama-sama paham, tetapi Jepang juga terikat aturan ketika mereka kalah pada saat Perang Dunia II. Jadi mereka memang tidak boleh membangun angkatan perangnya besar-besaran,” katanya pada Kamis (11/10).
Selain penjajakan kerja sama alutsista, Azwan mengungkapkan ada kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Kerjasama ini sudah berlangsung lama hingga saat ini. Tercatat banyak perwira TNI yang menempuh pendidikan berbagai jenjang, mulai dari taruna, sesko, S2 dan S3 di Jepang. Demikian juga dengan Jepang. Negara Matahari Terbit ini juga mengirim perwiranya untuk menempuh pendidikan militer di Indonesia.
Peningkatan Kerjasama Sektor Pertahanan
Dalam kesempatan sama, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan pertahanan adalah salah satu sektor yang perlu peningkatan kerjasamanya. Dalam momentum peringatan HUT ke-78 TNI serta 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang, Heri berharap ke depannya kerja sama kedua di bidang pertahanan semakin meningkat mengingat Indonesia juga merupakan negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian (Pasukan Garuda) terbesar ke-8 di dunia.
“Kalau dulu kita hanya berpikir soal ekonomi. Ekonomi juga baik, tahun 2022 mencatat perdagangan tertinggi, tapi ada aspek lain, kerja sama politik kita dengan Jepang di berbagai forum internasional sangat. Di samping itu, untuk kedua kalinya kita ada kerja sama di bidang pertahanan dalam latihan Super Garuda Shield,” ujarnya.
Sebelumnya TNI melakukan latihan bersama dengan Jepang dan sejumlah negara lain seperti, Inggris dan Amerika, dalam latihan Super Garuda Shield. Indonesia mengirim sebanyak 132 penerjun dan observer untuk melaksanakan latihan kering, kemudian bersama-sama bergerak ke Indonesia dengan menggunakan pesawat AS untuk melaksanakan penerjunan di Grati, Jawa Timur.