Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Ribuan Warga Asing Datang Namun Hanya 252 Yang Tercatat Sebagai Wisatawan

Foto dok .Unplash

HALO JAPIN. Setelah pelonggaran dilakukan oleh Pemerintah Jepang terhadap warga asing jumlah pengunjung ada bulan Juni melebihi 100.000 orang lebih. Jumlah ini melonjak untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Walaupun naik hanya 252 warga asing yang berkunjung ke Jepang sebagai wisatawan. Selebihnya adalah pekerja asing atau pelajar.


Data ini diperoleh dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang atau JNTO dan menyebutkan bahwa warga asing yang datang bulan Juni 2022 ada 120.400 lebih. Jumlah ini 10 kali lipat dari Juni 2021. Akan tetapi angka ini masih turun 95,8 persen dari bulan yang sama di tahun pra-pandemi 2019.


Dari angka yang besar itu, hanya 252 orang asing yang datang sebagai wisatawan. Untuk bulan Juli ada 14.580 telah mendaftar untuk memasuki negara Jepang. Pada bulan Juni, jumlah kedatangan terbesar datang dari Vietnam sebesar 22.900, diikuti oleh China sebesar 14.700, Korea Selatan sebesar 11.200 dan Amerika Serikat sebesar 9.700, data menunjukkan. Sebagian besar pendatang kemungkinan besar datang sebagai pekerja magang teknis, pebisnis, atau mahasiswa internasional.


Adapun jumlah warga negara Jepang yang pergi ke luar negeri pada bulan Juni sekitar 5,6 kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 171.500 tetapi turun 88,7 persen dari Juni 2019. Meskipun kasus COVID-19 di negara itu mencapai rekor lebih dari 150.000 pada hari Rabu yang disebabkan subvarian BA.5 Omicron, namun pemerintah Jepang tidak mempertimbangkan untuk membatasi pergerakan orang.


Seperti diketahui pada beberapa bulan lalu Jepang telah meningkatkan batas kedatangan ke luar negeri menjadi 20.000 per hari. Selain itu juga membuka lima bandara regional untuk kedatangan internasional setelah sebelumnya bandara Narita, Haneda dan Kansai, yang telah menerima penerbangan dari luar negeri.


Pemerintah Jepang sendiri telah membagi negara dan wilayah menjadi tiga kelompok. Hanya pelancong dalam kelompok “biru” dengan risiko terendah diizinkan memasuki Jepang dengan tur berpemandu dan dibebaskan dari karantina dan pengujian pada saat kedatangan mereka. Itupun dengan menunjukkan bukti tes pra-keberangkatan negatif hasil. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *