Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Sebanyak 12 Ton Daun Gelinggang Diekspor ke Osaka dan Tokyo

Daun gelinggang yang banyak diminati di Jepang ( Foto dok. laman balittra.litbang.pertanian.go.id)

HALO JAPIN. Daun gelinggang yang bermanfaat untuk kesehatan menjadi komoditas yang diekspor ke Jepang. Baru-baru ini Kementerian Pertanian (Kementan) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memfasilitasi ekspor 12 ton daun gelinggang ke Tokyo dan Osaka.


Menurut Nur Hartanto, Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, ekspor daun gelinggang di Kalimantan Selatan pada tahun 2021 mencapai 222, 6 ton senilai Rp.15,7 miliar.

“Saat ini baru Kalimantan Selatan yang mengekspor daun gelinggang dan menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara. Pada 2021 lalu kita berhasil mengekspor daun gelinggang sebanyak 222,6 ton dengan nilai ekspor mencapai Rp15,7 miliar,” ungkap Nur Hartanto.


Dikatakannya, Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah pelopor dan masih menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang dengan nilai ekonomi mencapai miliaran rupiah.

Ia menambahkan bahwa sebagai fasilitator ekspor produk pertanian, maka pihaknya selalu memastikan daun gelinggang yang diekspor ini terjamin kesehatan dan kualitasnya serta terbebas dari serangga hidup. ”Hal itu sangat sesuai dengan persyaratan negara tujuan,” katanya seperti dilansir laman antaranews.


Hartanto juga menyatakan bahwa daun gelinggang yang diekspor ke Tokyo dan Osaka telah bersertifikat. Mengacu pada sistem otomasi perkarantinaan IQFAST, Karantina Pertanian Banjarmasin telah menyertifikasi ekspor daun gelinggang sebanyak 45 ton dengan nilai ekspor lebih dari Rp2,5 miliar hingga akhir Maret tahun 2022.

Sementara itu secara terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menuturkan berdasarkan data IQFAST tahun 2021 secara nasional ekspor daun gelinggang meningkat 3,2 persen dibanding tahun 2020. Bambang sangat mendukung munculnya ragam komoditas ekspor baru menjadi komoditas unggulan. “Daun gelinggang atau senna ini menjadi komoditas unggulan ekspor yang semakin diminati pasar global khususnya benua Asia, Amerika hingga Eropa,” tambahnya.


Menurut data yang dilansir dari laman balittra.litbang.pertanian.go.id, gelinggang, tanaman adaptif rawa untuk ekspor. Tanaman ini ditanam di tanggul atau sistem surjan sehingga menambah pendapatan petani.

Bagian yang diekspor adalah daun kering dengan harga Rp.13.000/kg ditingkat petani. Daun gelinggang merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk bahan pengobatan tradisional dan bahan kosmetik seperti bedak dan sabun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *