Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Setelah Diperbaiki Geo-Cosmos Kembali Dipamerkan di Museum Sains Tokyo

Geo Cosmos ( foto dok.wikipedia)

HALO JAPIN. Sebuah globe atau bola dunia bernama Geo-Cosmos kembali dipamerkan di National Museum of Emerging Science and Innovation (Miraikan) di Koto Ward, Tokyo. Hal ini menandai salah satu ikon museum tersebut setelah menjalani perombakan untuk pertama kalinya dalam 11 tahun.


Geo-Cosmos adalah layar seperti globe yang bahannya menggunakan panel organic electroluminescent (EL). Globe raksasa ini mampu memeriksa data yang dikumpulkan dari satelit dan ilmuwan di layar panel sentuh dan lain sebagainya. Dengan melihat Geo-Cosmos, Anda dapat melihat pola cuaca yang terus berubah di bumi. Selain itu akan mengalami apa yang dilihat astronot yang melihat bumi dari luar angkasa.


Gambar bumi yang diambil oleh satelit diproyeksikan di permukaan globe ikonik museum. Geo-Cosmos berdiameter sekitar 6 meter yang menjadikan sebagai salah satu globe terbesar. Sebuah sistem sekitar 10.000 panel LED dipasang selama enam bulan renovasi dunia. Hasilnya, layar memperoleh kecerahan dua kali lipat, sehingga memungkinkan untuk memproyeksikan gambar dengan lancar dan cepat, menurut museum

“Sekarang dapat menawarkan visi Bumi yang lebih realistis,” seperti yang terlihat dari luar angkasa, kata pejabat komunikasi museum Makoto Seguchi. “Saya berharap ini akan membuat orang merasa bahwa semua kehidupan ada di planet yang sama,” seperti dilansir laman japannews.yomiuri.co.jp..

Dilansir dari laman miraikan.jst.go.jp LED organik yang ada telah ditingkatkan menjadi 10.362 panel LED terbaru. Teknologi ini menciptakan Geo Cosmos menjadi lebih baru bahkan lebih realistis. Panel HDR (High Dynamic Range) dan gamut warna yang lebih lebar menghadirkan warna dan ekspresi cahaya yang lebih kaya, lebih dalam. Adanya Framerate yang meningkat dua kali lipat memungkinkan kesan gerakan yang jauh lebih halus.

National Museum of Emerging Science and Innovation dibuka pada tahun 2001 sebagai basis komunikasi sains. Kegiatannya difokuskan pada mempertimbangkan bumi, bagaimana kita dapat hidup secara berkelanjutan di atasnya, perubahan iklim, masalah terkait makanan, bencana alam, dan banyak lagi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *