Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Survei Menyebut 1 dari 4 Lajang di Jepang pada Usia Muda Tidak Ingin Menikah

HALO JAPIN. Sebuah survei di Jepang menyebutkan bahwa 1 dari empat lajang yang berusia 30-an dan belum pernah menikah mengatakan mereka tidak memiliki keinginan untuk menikah. Alasannya adalah kekhawatiran atas hilangnya kebebasan, pekerjaan di rumah dan beban keuangan.


Survei yang dilakukan Desember hingga Januari lalu, dengan tanggapan dari 20.000 orang berusia 20-an hingga 60-an. Angka dalam survei menunjukkan bahwa 54,6 persen pria dan 62,6 persen wanita berusia 30-an telah menikah. Di antara para lajang yang berusia 30an tahun belum pernah menikah sebanyak 46,4. Mereka mengatakan berharap untuk menikah. Sedangkan 26,5 persen pria dan 25,4 persen wanita menyatakan ingin tetap melajang.


Alasan paling umum yang dikutip oleh pria dan wanita di kelompok umur tersebut tidak menikah adalah ingin tetap bebas. Sementara berdasarkan jenis kelaminnya, lebih banyak wanita yang mengatakan bahwa mereka tidak ingin memikul beban pekerjaan rumah tangga, pengasuhan anak dan perawatan yang sering terjadi dalam pernikahan. Alasan banyak pria tidak mau menikah karena kurangnya kemampuan finansial dan ketidakamanan pekerjaan sebagai alasan untuk menghindari pernikahan.
Temuan survei tersebut dikutip dari pendapatan buku putih pemerintah tentang kesetaraan gender. Di dalamnya juga menyebut bahwa jumlah pernikahan pada tahun 2021 turun menjadi sekitar 514.000. Angka ini menjadi angka terendah setelah pascaperang.


Negara Jepang memang tengah mengalami penurunan angka kelahiran. Pemerintahnya menyerukan langkah-langkah online untuk mendukung pernikahan dan pengasuhan anak. Jumlah bayi yang lahir di negara itu turun menjadi 811.604 pada tahun 2021. Ini adalah rekor terendah untuk keenam kalinya berturut-turut dan meluncur lebih cepat dari perkiraan pemerintah pada tahun 2017.

Dalam buku putih disebutkan tentang perlunya menciptakan lingkungan di mana kaum muda dapat menikah dan membesarkan anak-anak dengan tenang. Adapun langkah-langkah khusus yang harus diambil menyerukan untuk membantu pekerja tidak tetap menemukan pekerjaan yang aman.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *