Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Tahun 2040 Jepang akan Kekurangan 1 Juta Pekerja Medis dan Layanan Sosial

sumber foto www.kemenkopmk.go.id

halo japin.com. pada tahun 2040 diperkirakan Jepang akan mengalami kekurangan pekerja medis dan sosial sebanyak 1 juta. Hal itu berbarengan dengan populasi lanjut usia yang mencapai puncaknya pada tahun yang sama.


Hal itu berdasarkan dari Laporan tahunan Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan tahun 2022 yang menyatakan Jepang menghadapi kekurangan sekitar 1 juta pekerja layanan medis dan kesejahteraan pada tahun 2040.

Dilansir dari laman asahi.com pemerintah Jepang memberikan peringatan dan menjadikan sebagai salah satu agenda terpenting dalam layanan jaminan sosial. Para pejabat memproyeksikan kekurangan angka berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan perubahan demografis di Jepang.

Laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa tuntutan layanan medis atau perawatan akan tumbuh lebih tinggi dari tahun 2025, tahun dimana generasi baby boomer akan berusia 75 tahun atau lebih.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 2040 membutuhkan10,7 juta pekerja bidang medis dan layanan sosial. Namun yang tersedia diperkirakan hanya ada 9,74 juta pekerja. Artinya kurang membutuhkan 960.000 orang pekerja lagi untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu memperkirakan bahwa pada tahun 2040, ketika generasi kedua baby boomer akan berusia 65 tahun atau lebih, layanan medis dan kesejahteraan akan membutuhkan 10,7 juta pekerja.


Sebanyak 8,91 juta orang bekerja di layanan medis atau kesejahteraan pada tahun 2021, meningkat 1,9 kali lipat selama sekitar 20 tahun, menurut statistik. Namun, karena jumlah orang usia kerja – mereka yang berusia antara 20 dan 64 tahun – akan turun secara signifikan di tahun-tahun mendatang, tidak mungkin untuk mengamankan tenaga kerja yang diperlukan, kata para pejabat.


Pada tahun 2021 ada 8,91 juta orang, atau sekitar satu dari delapan pekerja di Jepang, terlibat dalam layanan medis dan kesejahteraan. Tingkat pergantian rata-rata di antara pekerja bidang perawat lansia turun di bawah rata-rata seluruh sektor medis dan kesejahteraan untuk pertama kalinya pada tahun 2019, yang mencerminkan peningkatan kondisi kerja pengembangan untuk staf perawat lansia. ****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *