Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Toyota Indonesia Ekspor 2 Juta Unit Kendaraan ke Australia

HALLO JAPIN. Presiden Joko Widodo pada hari ini, Selasa (15/2/2022) meluncurkan Pelepasan Ekspor 2 Juta Unit oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Ekspor Perdana Fortuner ke Australia.

Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Bapak Joko Widodo, Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, Bapak Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, dan Bapak Mochamad Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.


“Pencapaian kumulatif 2 juta unit ekspor dan ekspor perdana kendaraan utuh Toyota ke Australia merupakan bagian dari upaya kami berkontribusi pada perkembangan industri otomotif nasional Indonesia termasuk dalam menjaga neraca perdagangan yang positif,” jelas Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Dikutip dari rilis resmi Toyota Indonesia, kegiatan ekspor Toyota Indonesia adalah dampak dari perkembangan industri otomotif nasional yang terus bergerak. Diawali dari impor hingga awal 1970-an, kemudian memproduksi dengan komponen lokal. Setelah itu berulah menjadi basis produksi dan ekspor, serta kini memasuki tahapan pengembangan ekspor.

Tingginya tingkat kandungan dalam negeri produk-produk otomotif saat ini ada yang telah melampaui 80 persen. Menandakan terus berkembangnya industri komponen lokal Indonesia dalam mendukung manufaktur otomotif nasional.

Industri otomotif yang memiliki daya saing tinggi juga memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi global melalui perannya sebagai pencipta peluang ekspor. Hasil ekspor otomotif merupakan produk berteknologi tinggi yang bernilai tambah karena dalam setiap tahapan pembuatannya memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak.

Saat ini industri otomotif memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi terutama di masa pandemi. Industri ini telah memiliki rantai pasok yang dalam dari hulu ke hilir hingga ke level Industri Kecil Menengah, menyerap 1,5 juta tenaga kerja, serta memiliki peran dalam hal substitusi impor.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *