Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Transfer Teknologi Antara UI dan Peneliti Universitas Tohuku di Bidang Kelapa Sawit

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Foto : youtube)

halojapin.com. Kerjasama transfer antara Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bekerjasama dengan peneliti dari Universitas Tohuku Jepang menjadi kabar baik bagi industri kelapa sawit. Kedua universitas sepakat untuk melakukan proses transfer teknologi pengolahan palm fatty acid distilled (PFAD) ke perusahaan kelapa sawit nasional Indonesia.


Menurut Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Prof Dr Heri Hermansyah, Fakultas Teknik UI menyambut baik tawaran kolaborasi dalam bentuk transfer teknologi tersebut. “Saat ini kami telah memiliki technology management office akan membantu proses transfer teknologi dari paten yang ditawarkan mitra kami ini,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.


Pihaknya juga membantu membuka jalan untuk bertemu dengan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian ESDM dan industri untuk kemitraan. “Harapan ke depan teknologi itu akan meningkatkan hasil produk dari perkebunan kelapa sawit Nusantara yang baru memiliki 160-an produk dari sawit, masih tertinggal dari Malaysia yang sudah memiliki 200-an produk turunan sawit,” kata Heri Hermansyah.

Sementara itu peneliti Jepang Naomi Shibasaki-Kitakawa dan timnya, Yuichiro Kanematsu serta Kousuke Hiromori mengatakan bahwa saat ini timnya mendaftarkan paten teknologi buatnya di Indonesia dan Malaysia. Shibasaki menyampaikan bahwa paten yang mereka miliki terkait teknologi pengolahan kelapa sawit, terkhusus tentang teknik produksi biodiesel proses dingin yang menghasilkan produk samping vitamin E dan super vitamin. “Paten dengan berbagai keunggulan dan inovasi ini diperkenalkan luas untuk mendapatkan mitra yang ingin turut serta mengembangkan paten teknologi pengolahan kelapa sawit,” ujarnya.


Selain mengunjungi FTUI, Shibasaki dan timnya juga mengunjungi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM serta Kementerian Perindustrian untuk memperkenalkan dan meminta saran terkait paten miliknya terkait rencana penerapan teknologi tersebut di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan kolaborasi yang baik antara tiga pihak, yakni pemerintah, universitas, dan industri akan sangat bermanfaat bagi industri kelapa sawit Indonesia. “Implementasi teknologi ini, masih perlu melakukan kajian keekonomian yang mendalam untuk dapat meyakinkan para investor ke depannya,” kata Dadan.
Selain mengunjungi Universitas Indonesia, Kementerian ESDM, dan Kementerian Perindustrian, para peneliti Jepang itu juga melakukan kunjungan ke perusahaan kelapa sawit, Apical, dengan tujuan untuk penjajakan kerja sama penerapan teknologi dan segi ekonomi.


PFAD merupakan produk samping yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO) pada pabrik penyulingan. Jumlah produk samping PFAD yang dihasilkan pada proses penyulingan atau refining minyak sawit mentah berkisar 4 persen dari CPO yang diolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *