Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

UI dan Lembaga Riset Jepang Berkolaborasi Untuk Mengendalikan Penyakit Pada Pohon Karet


HALO JAPIN. Guna mencegah wabah gugur daun pada pohon karet, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) dan lembaga penelitian Jepang Riken dan Riken Center for Advance Photonics bekerjasama mengembangkan teknologi kompleks. Diharapkan kerjasama ini dapat memberikan dampak yang besar dalam penyelesaian masalah penyakit daun gugur di perkebunan karet di Indonesia.


Hal ini dikatakan Dr. Matsui Minami dari Riken Center for Sustainable Resource Science (CSRS) salam keterangan persnya seperti dilansir dari laman anatarnews.com. Selanjutnya Matsui mengatakan akan bekerjasama dalam pembangunan sumber daya manusia dalam bentuk kunjungan riset, pelatihan, hingga program doktor di Jepang diharapkan dapat segera dilakukan dalam waktu dekat melibatkan staf dari UI.


Sementara itu Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D. menyebut bahwa tujuan kolaborasi ini untuk mengembangkan teknologi kompleks. “Tujuan kolaborasi ini adalah untuk mengembangkan teknologi kompleks guna mencegah dan mengendalikan penyakit gugur daun Pestalotiopsis pada pohon karet,” ungkap Dede.

Lebih lanjut Dede menyebut bahwa melalui proyek Satreps atau Science & Technology Research Partnership for Sustainable Development proyek pengembangan ini akan dilakukan. Proyek tersebut didukung dan didanai oleh pihak Japan International Corporation Agency (JICA) untuk memfasilitasi riset antara peneliti Indonesia dan Jepang yang terlibat dengan jangka waktu proyek adalah lima tahun sejak tanggal pengiriman tenaga ahli JICA pertama ke Indonesia diadakan.

Kolaborasi riset ini melibatkan tim dosen dan peneliti Dr. Matsui Minami dari Riken Center for Sustainable Resource Science (CSRS) juga mahasiswa dari Departemen Geografi, Matematika, Biologi, dan Indonesian Rubber Research Institute (IRRI).

Skema kerja sama teknis Jepang berdasarkan “Science and Technology Diplomacy” yang ditetapkan pada tahun 2008. Bentuk kegiatan proyek Satreps di Indonesia kali ini antara lain pengembangan senyawa kandidat fungisida baru untuk penyakit gugur daun pohon karet (baik kimiawi maupun biologis), pembuatan klon baru Hevea brasiliensis yang menunjukkan ketahanan terhadap penyakit gugur daun.

Selain itu, pembangunan sistem deteksi untuk daerah yang terkena penyakit pohon karet dengan analisis pencitraan Artificial Intelligent (AI) menggunakan data yang diperoleh dari artificial satellites dan drone, hingga penguatan dasar untuk penelitian dan pengembangan serta aplikasi praktis dari teknologi yang relevan dan dalam jangka panjang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *