Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Budaya  

Festival Boneka Kuil Tomisakijinja

Katsuura Big Hinamatsuri(foto dok. filckr /Hideya HAMANO)

Sekitar ribuan boneka berbaris di tangga kuil Tomisakijinja di Katsuura, Prefektur Chiba setiap tahun pada tanggal 3 Maret.

halojapin.com. Di Jepang pada tiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai hari boneka. Ribuan boneka dipajang di sini pada Hina Matsuri. Salah satu yang dikenal dari festival boneka ini adalah Festival Boneka Katsuura yang berlangsung di Kuil Tomisakijinja, Chiba Jepang.


Ribuan boneka dipajang dan ditata rapi pada 60 anak tangga. Nah pada tahun 2023 ini festival boneka ini diadakan setelah tiga tahun dibatalkan karena pandemi COVID-19. Selama festival, penduduk menghiasi anak tangga dengan boneka setiap pagi, kecuali pada hari hujan, dan menyimpannya pada malam hari. Tangga-tangga batu berubah menjadi tempat boneka yang warnanya cemerlang.

Sekitar 1.800 boneka berbaris di tangga kuil Tomisakijinja di Katsuura, Prefektur Chiba setiap tahun pada tanggal 3 Maret, Hina Matsuri dirayakan untuk mendoakan pertumbuhan dan kebahagiaan gadis-gadis muda. “Katsuura Big Hina Festival” dari kota Katsuura, Chiba dimulai pada tahun 2001. Boneka besar atau Katsuura-bina diletakkan di bagian paling atas sebagai pusatnya.

Ada banyak acara dan toko lainnya di kuil-kuil yang tersebar festival di Katsuura ini. Selama festival, kuil adalah tempat terbaik untuk menikmati hinamatsuri.

Hina Matsuri adalah sebuah festival atau perayaan tradisional yang diadakan di Jepang . Festival ini juga dikenal sebagai Festival Boneka atau Festival Gadis. Pada perayaan Hina Matsuri, orang Jepang memajang sekelompok boneka khusus yang disebut hina ningyo di rumah-rumah atau tempat umum.

Hina ningyo terdiri dari boneka-boneka kecil yang mewakili Kaisar, Permaisuri, dan para pengiringnya. Tradisi ini bertujuan untuk melambangkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesuksesan bagi anak perempuan di keluarga.


Selain itu, pada perayaan Hina Matsuri juga dilakukan berbagai kegiatan seperti mengenakan kimono tradisional, menyantap makanan khas, dan menikmati pertunjukan musik dan tarian tradisional. Festival ini menjadi salah satu simbol budaya Jepang yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *