HALO JAPIN. Hewan menjadi salah satu simbol di beberapa kuil Jepang. Ada ribuan kuil yang didedikasikan untuk beberapa binatang yang diyakini membawa keberkahan dan keberuntungan seperti kucing, anjing hingga kelinci.
Berikut adalah beberapa hewan yang menjadi simbol kuil-kuil di Jepang :
Kucing, bila Anda menyukai patung kucing yang tangannya melambai, maka salah satu yang mempopulerkan adalah kuil Kuil Gotokuji di Tokyo. Kuil inilah yang membuat maneki neko menjadi terkenal. Dalam ceritanya tempat kelahiran maneki-neko.
Saat itu seorang samurai bernama Ii Naotaka lewat, seekor kucing mengangkat cakarnya dan memberi isyarat kepada samurai yang lewat untuk berlindung di dalam kuil berhutang nyawa pada maneki-neko.
Anjing. Binatang ini menjadi simbol di beberapa kuil seperti Kuil Musashi-Mitake di Tokyo dan Kuil Toshunji di Yamaguchi. Beberapa kuil memanjatkan doa secara khusus untuk anjing. Kuil Toshunji bahkan memiliki seekor anjing sebagai pendeta utamanya. Ada kuil Inu Jinja atau kuil anjing di Prefektur Nagoya yang kuil mengabadikan raja anjing.
Dalam kepercayaan orang Jepang, anjing dipercaya memberikan berkah kesuburan pada pengunjung kuil karena kehamilan. Secara tradisional hari ke-12 setiap bulan adalah Inu no Hi atau “Hari Anjing.” Pada hari ini, wanita di seluruh Jepang mengunjungi kuil untuk berdoa agar persalinan cepat dan nyaman.
Kelinci, hewan lucu ini dipercaya membawa keberuntungan kemajuan dan kepintaran. Jika ingin mempunyai anak banyak para pasangan harus mengunjungi Kuil Higashi Tenno Okazaki di Kyoto ada patung kelinci. Bahkan ada maneki usagi atay versi kelinci dari patung maneki neko. Pasangan pengantin baru dan pasangan yang mengharapkan seorang anak akan datang ke kuil untuk berdoa dan membelai kepala patung kelinci untuk keberuntungan.
Monyet, bagi orang Jepang kera diasosiasikan dengan kebijaksanaan untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk. Monyet berperilaku baik ini dengan tiga mitos yaitu tidak berbicara, melihat dan mendengar kejahatan. Salah satu yang melegenda monyet bijak ini adalah di Kuil Nikko Toshogu, di mana tiga monyet bijak diukir di kayu.
Bagi rakyat Jepang di awal abad ke-8 monyet merubakan simbol “jembatan” antara manusia dan dewa. Selain itu, monyet digambarkan sebagai orangtua yang baik.
Ada beberapa hewan lain yang mempunyai makna khusus bagi orang Jepang seperti sapi, ular putih, katak, kepiting dan lain sebagainya. Hewan-hewan ini menjadi magnet tersendiri di bangunan kuil-kuil Jepang yang eksotik dan bersejarah.***