HALO JAPIN. Jumlah orang yang dibawa ke rumah sakit pada Juni ini berjumlah 15.657 orang yang disebabkan karena disebabkan suhu panas atau heatstroke. Hal ini menandai rekor tertinggi selama musim panas yang suhunya bisa mencapai 35 derajat celcius.
Dikutip dari laman Mainichi Shimbun tercatat bahwa angka tersebut tercatat oleh Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi jepang. Menurut badan tersebut lonjakan angka tersebut kemungkinan disebabkan oleh panas ekstrem yang melanda bumi dan Jepang pada bulan Juni.
Dari data tersebut terungkap bahwa sebanyak 15.567 yang dibawa ke rumah sakit dan 17 dipastikan meninggal. Angka ini juga menjadi rekor tertinggi pada Juni. Jumlah orang yang menderita serangan panas yang masuk ke rumah sakit minggu terakhir Juni hingga 3 Juli adalah 14.353 . Angka tersebut naik sekitar 3,2 kali jika dibandingkan angka seminggu sebelumnya di 4.551.
Badan tersebut mendesak orang untuk sering minum, menggunakan AC dan kipas angin untuk mengalahkan panas yang luar biasa kuat yang disebabkan oleh cuaca. Sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan “peringatan pencegahan sengatan panas” pertama tahun ini di ibu kota pada 30 Juni di Tokyo.
Tokyo menandai rekor suhu hari kesembilan berturut-turut di atas 35 C pada Minggu karena sistem tekanan tinggi yang menutupi kepulauan Jepang membuat gelombang panas terus berlanjut, kata badan cuaca.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, merkuri mencapai 35,3 derajat di pusat Tokyo tepat setelah tengah hari, memecahkan rekor sebelumnya delapan hari berturut-turut suhu tinggi yang ditetapkan pada 2015 dari 31 Juli hingga 7 Agustus. Sano, Prefektur Tochigi, mencatat suhu 36,2 C pada siang hari, sementara Fukushima, timur laut Jepang, dan Kasama, Prefektur Ibaraki, mencatat 35,6 C.
Badan tersebut telah mengeluarkan nasihat tentang panas, mendesak orang untuk sering minum air dan mengambil tindakan terhadap sengatan panas dan kelelahan akibat panas. Kementerian dan lembaga tersebut meminta orang-orang untuk menghindari keluar dan tinggal di lingkungan yang sejuk karena risiko sengatan panas diperkirakan akan menjadi sangat tinggi karena suhu yang melonjak.***