Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Ada 400 Jomblo Jepang Dijodohkan Secara Massal

Ilustrasi jodoh ( Foto dok. pixnio.com)

Untuk acara perjodohan massal di Prefektur Aichi tersebut dianggarkan biaya 9,77 juta yen atau sekitar 149,31 miliar rupiah yang diambil dari dana publik.

halojakarta.com. Akan ada acara menarik di Nagakute’s Expo 2005 Aichi Commemorative Park Jepang. Sekitar 400 jomblo akan berkumpul untuk menemukan jodoh mereka. Acara gratis yang akan diadakan pada Oktober 2023 boleh diikuti oleh jomblo berusia 20-an sampai 30-an tahun yang tinggal, bekerja, atau belajar di Aichi.


Penyelenggaraan acara ini salah satunya untuk membantu meningkatkan populasi di Jepang khususnya prefektur Aichi. Menurut survei Jepang saat ini sedang mengalami resesi anak. Menurut survei lajang yang ada di wilayah tersebut pada 2018 ada sekitar 80 persen responden yang berniat untuk menikah suatu hari nanti. Sedangkan yang ingin terus melajang sebanyak 40 persen dikarenakan belum bertemu pasangan yang sepemikiran.


Pemerintah Prefektur Aichi akan menggelar salah satu perjodohan massal terbesar di negara itu. Sebanyak 400 lajang bakal dikumpulkan di Kota Nagakute, Jepang tengah, untuk mencari pasangan yang berorientasi menikah.


Namun, karena pandemi Covid-19, jumlah pernikahan menurun seiring dengan turunnya pengguna portal. Dikutip dari laman Mainichi pada Minggu (26/2/2023), dengan mempertimbangkan situasi tersebut Prefektur Aichi memutuskan untuk bertindak. Acara gratis akan diadakan pada Oktober 2023 ini di Nagakute’s Expo 2005 Aichi Commemorative Park. Peserta yang boleh ikut adalah jomblo berusia 20-an sampai 30-an tahun yang tinggal, bekerja, atau belajar di Aichi.

Para peserta nantinya akan menonton video untuk mempelajari percakapan dan tata krama dalam memikat calon pasangan. Setelah itu dipisah menjadi kelompok-kelompok kecil guna menemukan belahan jiwa mereka.

Acara gratis akan diadakan pada Oktober 2023 ini di Nagakute’s Expo 2005 Aichi Commemorative Park. Peserta yang boleh ikut adalah jomblo berusia 20-an sampai 30-an tahun yang tinggal, bekerja, atau belajar di Aichi.


Untuk acara perjodohan masal tersebut Prefektur Aichi menganggarkan 9,77 juta yen (Rp 149,31 miliar) yang diambil dari dana publik. Seorang pejabat prefektur menyatakan bahwa dengan tingkat kelahiran yang menurun, mereka “ingin membantu orang berpikir tentang pernikahan.”

Seperti diketahui sejak tahun fiskal 2011, Prefektur Aichi telah mengelola situs portal tempat orang-orang yang ingin menikah dapat menemukan informasi acara tersebut. Sedangkan “Nihon Konkatsu Shien Kyokai”, atau asosiasi pendukung perjodohan Jepang, telah bekerja sama dengan badan publik untuk menyelenggarakan sejumlah acara semacam itu.

Koki Goto, perwakilan dari organisasi tersebut, mengatakan bahwa karena acara tersebut didanai publik, “Penting juga untuk menjadi kreatif agar orang-orang yang serius menikah merasa diterima untuk bergabung, bukan mereka yang hanya mencari pasangan,” katanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *