Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Donasi Obat dari Jepang Untuk Atasi Gagal Ginjal Akut Misterius

Foto : freepik.com

halojapin.com. Jepang memberikan donasi 200 vial antidotum kepada Indonesia yang diperuntukkan bagi anak-anak yang terkena gagal ginjal akut. Perusahaan farmasi asal Jepang Takeda telah menyanggupi pemberian antidotum Fomepizole sebanyak 200 vial.


Hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril Syahril pada Kamis (27/10).”Obatnya datang pekan depan. Kami akan langsung didistribusikan ke rumah sakit pemerintah,” ujarnya. Syahril mengatakan selain ratusan vial antidotum dari Jepang ada juga tambahan pbat serupa dari Singapura sebanyak 70 vial Fomepizole.

Pemerintah sendiri telah memberikan obat Fomepizol kepada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sebanyak 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut kondisi mereka berangsur membaik setelah menerima obat itu selama dalam perawatan di rumah sakit tersebut. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol (EG) dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi zat berbahaya tersebut. Mereka sudah bisa mengeluarkan air seni.

Syahril menuturkan bahwa pemerintah memberikan obat itu secara gratis kepada pasien yang menderita gangguan ginjal akut akibat mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia etilen glikol dan dietilen glikol. “Obat ini sepenuhnya diberikan secara gratis atau tidak berbayar kepada pasien sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk menangani kasus gangguan ginjal akut,” ujarnya.

Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak balita di Indonesia semakin tinggi. Tercatat per 26 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan mendapati 269 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia.
Distribusi dari tabulasi paling banyak ada di Jakarta dengan angka mencapai 57 kasus, Jawa Barat 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Sumatera Barat 19 kasus.

Selain mendatangkan antidotum dari Jepang, pemerintah juga mendatangkan obat tersebut dari Singapura, Australia, dan Amerika Serikat. Pemerintah saat ini masih terus melakukan pendataan kasus gagal ginjal akut di seluruh kabupaten maupun kota bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat, rumah sakit, dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *