halojapin.com. Peningkatan kerjasama sumber daya manusia (SDM) antara Indonesia dan Jepang menjadi salah satu fokus DPR RI. Melalui peningkatan kerjasama peningkatan kualitas SDM Indonesia tersebut maka tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensu yang sesuai dengan standar negara Jepang.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar saat bertemu dengan delegasi parlemen Jepang di Jakarta. “Kita akan terus tingkatkan hubungan antar partai, hubungan antar parlemen sekaligus mensupport hubungan ekonomi dan kerjasama di semua bidang. Salah satu yang menjadi konsentrasi yang saya ingin terus kembangkan dan usahakan adalah kerjasama dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia. Bagaimana Sumber Daya Manusia Indonesia ini kompetensinya akan terus meningkat sesuai standar global internasional khususnya standar Jepang,” ujar Muhaimin.
Muhaimin juga mengimbau kepada segenap generasi muda Indonesia agar semakin fokus mengejar kualitas dan mutu yang sesuai kebutuhan global. “Jadi peluang bekerja di Jepang itu sangat tinggi. Hal ini karena Pemerintah dan Kabinet Jepang juga membuka kerja di Jepang dari berbagai negara. Selain itu Indonesia memiliki tenaga kerja yang besar terutama bonus demografi. Adanya tenaga kerja yang muda yang produktif sehingga bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang,” tandas Muhaimin.
Sementara itu Chief Representative, New Komeito/Member of the House of Councilors of Japan Yamaguchi Natsuo menyampaikan terimakasih atas kesempatan untuk berkunjung untuk meningkatkan hubungan yang sudah ada baik antar partai maupun pemerintahan. Pada kesempatan tersebu, Delegasi Jepang juga menyampaikan Selamat Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.
Turut hadir dari Delegasi Jepang yaitu Ukishima Tomoko (Deputy Chair, Policy Research Council, New Komeito/Member of the House of Representatives) dan Taniai Masaaki (Chair, Public Relations Committee, New Komeito/Member of the House of Councilors). Kemudian ada Shimizu Sadayuki (Chief Staff, International Affairs Bureau, New Komeito), Tokoro Masao (Organ Paper Committee, New Komeito).
