Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Indonesia dan Jepang Sepakat Memperluas Kemitraan UMKM

Ksepekatan Indonesia dan Jepang terkait pengembangan jaringan UMKM ( Foto dok kemenkop)

halojapin.com. Kementerian Koperasi dan UKM menjalin kerjasama kemitraan dengan Organization for Small and Medium Enterprise and Regional Innovation (SMRJ) Jepang Jepang. Keduanya sepakat untuk memperluas kemitraan UMKM dan ekonomi.

Kerjasama kemitraan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara di Jepang dan Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam keterangan resminya Menkop UMKM Teten Masduki berharap MOU tersebut menjadi promosi produk UMKM di pasar global, kemitraan rantai pasok, dan pengembangan startup.

Menurut Teten kerja sama Indonesia dan Jepang dalam hal pengembangan UMKM telah berlangsung lama. Adanya kesepahaman itu merupakan pembaharuan lingkup kerja sama kedua negara agar program ke depan lebih fokus dalam mendukung pengembangan beberapa sektor termasuk UMKM. Di antaranya melingkupi pengembangan startup, perluasan kemitraan rantai pasok dan promosi produk UMKM ke pasar global.

“Hari ini, kami datang bersama 30 pelaku UMKM Indonesia yang telah terkurasi, terseleksi dan telah menjalankan bisnisnya di berbagai sektor, seperti otomotif, kesehatan, pangan, perikanan dan sebagainya. Mereka hadir secara online dan offline,” tuturnya dalam kunjungannya ke Jepang.

Di Jepang Menteri Teten menggelar pertemuan dengan Japan Finance Corporation (JFC) Ōtemachi, Kota Chiyoda, Tokyo. Pada pertemuan tersebut, ia menuturkan bahwa di Indonesia maupun Jepang, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional bagi kedua negara. Termasuk dalam menyediakan lapangan kerja, mendorong inovasi, teknologi, dan pertumbuhan yang inklusif. “Pascapandemi COVID-19, kita terus mendorong UMKM untuk bertransformasi, agar ke depan UMKM lebih punya daya tahan, lebih adaptif, lebih produktif, dan lebih berkelanjutan,” tuturnya.

Adapun beberapa poin dalam pertemuan tersebut adalah sharing session untuk mengidentifikasi langkah-langkah inovatif dan pragmatis guna mendukung kemudahan pembiayaan dan pengembangan UMKM.

Kedua, menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan inisiatif peningkatan kapasitas UMKM. Ketiga, peluang pendanaan start-up Indonesia. Terakhir atau keempat mengenai peluang investasi B2B (Business to Business) dari perusahaan Jepang yang terhubung dengan UMKM Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *