Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Kisah Sri Lestari Sutoto dan Karya Fotonya di Jepang

Sri Lestari Sutoto ( Foto Juwita Rahayu/antaranews.com)

halojapin.com. Lewat sebuah karyanya yang berjudul “The Shadow Selfie”, Sri Lestari Sutoto masuk ke dalam pameran Yokohama International Youth Photo Project 2022. Karya diaspora Indonesia di Jepang ini merupakan salah satu di antara enam foto karya peserta lokakarya untuk kategori dewasa yang dikelompokkan dalam Picture This Japan 2022.


“Foto ini ( The Shadow Selfie) menggambarkan orang-orang yang melangkah pulang ke rumah saat senja setelah seharian beraktivitas,” Sri saat ditemui di Yokohama. Tentang karyanya Sri berkisah bahwa dirinya mengambil gambar foto disela-sela rutinitas sehari-hari dengan memanfaatkan pencahayaan di kala senja. Ada 26 foto lainnya merupakan karya 13 peserta kategori anak hingga remaja dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Sri Lestari mengaku banyak pengetahuan dan ilmu terkait tentang fotografi yang didapat selama mengikuti lokakarya dan meningkatkan keahlian memotret baik untuk diri sendiri maupun putranya. “Sangat bermanfaat sekali untuk skill fotonya. Dia jadi mengetahui dalam mengambil foto dari sudut pandang yang bagus,” ungkapnya.


Sri mengatakan anak pertamanya, Arkananta Damareswara, juga mengikuti lokakarya yang sama dan fotonya juga dipamerkan dua tahun berturut-turut, yakni pada 2021 dan 2022. “Tahun berikutnya giliran saya yang ikut untuk orang dewasa … sebetulnya meramaikan saja karena fokusnya untuk anak-anak muda,” ujarnya. Dia

Selain itu Sri berharap semakin banyak warga Indonesia yang mengikuti lokakarya tersebut dan karyanya turut dipamerkan sebab teknik memotret yang diajarkan sangat bermanfaat. Selain itu, orang Indonesia, terutama anak-anak juga dapat bergaul dan berinteraksi dengan sesama peserta dari Jepang dan berbagai negara.


Sementara itu Direktur Picture This Japan Nobuko Oyabu mengatakan lokakarya dan pameran yang digagas sejak 2016 itu bertujuan agar peserta dapat mengekspresikan apa saja melalui fotografi. Nobuko menyebutkan terdapat delapan kali lokakarya dan peserta diberikan tugas untuk memotret dengan berbagai tema, seperti pecahan, bayangan, tempat nyaman dan lainnya. Dia menambahkan, untuk peserta dewasa, tujuan utama lokakarya tersebut adalah meningkatkan kepercayaan diri dan kesadaran akan keberagaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *