Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Limbah PLTN Fukushima Akan Dibuang ke Laut

halojapin.com. Pemerintah Jepang berencana akan membuang limbah dari pembangkit tenaga nuklir Fuksuhima. Hal tersebut memunculkan protes dari berbagai lapisan masyarakat. Nelayan lokal dan negara tetangga merasa prihatin rencana tersebut.


Ada lebih dari satu juta ton air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur akan dibuang ke laut. Operator menyatakan bahwa setelah perawatan, tingkat sebagian besar partikel radioaktif telah memenuhi standar nasional.

Menanggapi kecemasan negara-negara tetangga Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan langkah yang diambil Jepang tersebut aman. Penonaktifan sudah dimulai tetapi bisa memakan waktu empat dekade. “Kami memperkirakan waktu rilis akan memakan waktu sekitar musim semi atau musim panas ini,” kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno pada Jumat, menambahkan bahwa pemerintah akan menunggu “laporan komprehensif” dari IAEA sebelum rilis.

Korea Selatan dan China telah menyuarakan keprihatinan tentang pelepasan tersebut, sementara Forum Kepulauan Pasifik mengatakan keprihatinan serius tentang pelepasan yang diusulkan.


Air limbah di Fukushima disimpan di lebih dari 1.000 tangki yang menurut pejabat perlu dipindahkan agar pabrik dapat dinonaktifkan. Proses tersebut diperkirakan akan memakan waktu 30 hingga 40 tahun.
Kementerian luar negeri Jepang mengatakan pada Juli lalu bahwa regulator menganggap aman untuk melepaskan air, yang akan dibuang secara bertahap ke Samudera Pasifik melalui terowongan setelah diolah dan diencerkan.

Operator rencana tersebut, Tokyo Electric Power (Tepco), mengatakan teknologi pengolahan airnya, yang dikenal sebagai Alps, dapat menghilangkan semua bahan radioaktif dari air kecuali tritium, yang dikatakan tidak berbahaya dalam jumlah kecil. Korea Selatan dan China telah menyuarakan keprihatinan tentang pelepasan tersebut, sementara Forum Kepulauan Pasifik mengatakan keprihatinan serius tentang pelepasan yang diusulkan.

Gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter mengguncang pesisir timur negara itu dan memicu terjadinya kebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Namun, skenario itu tidak pernah terjadi. Bencana Fukushima digolongkan sebagai kecelakaan nuklir paling serius kedua dalam sejarah, setelah bencana Chernobyl.

Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 18.000 terabecquerel radioaktif cesium-137 dilepaskan ke Samudra Pasifik, bersama dengan jumlah yang bervariasi dari strontium, kobalt, yodium, dan radionuklida lainnya. ( Dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *