Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Pembuangan Lembah Radioaktif Jepang Timbulkan Kekhawatiran

Foto dok. www.idxchannel.com

HALO JAPIN. Rencana Jepang untuk melanjutkan pembuangan limbah radioaktif mendapatkan kekhawatiran dari masyarakat internasional. Dikhawatirkan air yang terkontaminasi yang dibuang ke laut itu akan menyebar ke seluruh samudra Pasifik.


Hal itu dikatakan oleh salah satu anggota parlemen Korea Selatan menanggapi pemerintah Jepang yang akan membuang limbang radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke laut.

“Air terkontaminasi yang dilepaskan ke laut itu akan menyebar ke seluruh Samudra Pasifik dalam 10 tahun dan memengaruhi hampir semua laut kita,” ujar Seo sam seok seorang anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) Seo Sam-seok dalam sebuah forum pada Senin (11/4). Menurutnya pencemaran laut tidak dapat dihindari ketika limbah itu dibyang, sehingga pemerintah dan kalangan politik harus bertindak proaktif demi keselamatan masyarakat.

Kekhawatiran yang sama juga diserukan oleh para aktivis sipil di Korsel. Mereka memprotes dengan melakukan unjuk rasa dengan mengatasnamakan diri sebagai Pohang Citizens Behavior. Pemerintahan Moon Jae-in saat ini telah melarang impor produk-produk laut yang ditangkap di perairan Jepang di dekat Prefektur Fukushima.

Sementara itu Anna Malindog-Uy, peneliti dari Studi Strategis Filipina-BRICS menyatakan bahwa keputusan pemerintah Jepang dibuat secara sepihak tanpa konsultasi dengan negara-negara tetangga. “Jika ada yang salah dengan rencana tersebut, negara-negara berkembang seperti Filipina, negara saya, pasti akan terkena dampak buruk dan dibiarkan sendiri dalam menanggung konsekuensi negatif yang muncul,” tuturnya.

Anna mengatakan bahwa keputusan pemerintah Jepang akan membahayakan keselamatan lingkungan maritim di negara-negara tetangga. “Jepang harus berpikir dua kali sebelum melanjutkan rencananya dan berkonsultasi secara cermat dengan negara-negara yang secara langsung akan terdampak oleh keputusan itu,” ujar peneliti tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan penanganan air yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima bukanlah urusan Jepang saja. Seharusnya Jepang memperhatikan seruan negara-negara tetangga dan komunitas internasional dan membatalkan keputusannya terkait pelepasan air yang tercemar itu ke laut.

“Jepang tidak boleh sembarangan memulai pelepasan (air tercemar) itu ke laut sebelum mencapai konsensus dengan para pemangku kepentingan dan institusi internasional yang relevan melalui konsultasi penuh,” kata Zhao.

Disebutkan bahwa Jepang secara sepihak mengumumkan keputusannya untuk membuang air limbah radioaktif yang terakumulasi di PLTN Fukushima Daiichi yang dilanda krisis ke Samudra Pasifik. Pada Desember 2021, Tokyo Electric Power Company, operator PLTN itu, mengajukan proposal kepada Otoritas Regulasi Nuklir Jepang dengan rencana terperinci untuk membuang air yang terkontaminasi tersebut. Kemudian rencana kontroversial itu diusulkan untuk dimulai pada musim semi 2023.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *